Benarkah Prabowo-Gibran menang karena TikTok? Jangan-jangan bukan TikTok yang canggih, tapi kita yang kurang pintar.
Artikel terbaruku di
@anotasi_org
:
Ibuku (62 th) dokter spesialis anak, tetap praktik di tengah pandemi krn gak tega lihat bayi-bayi sakit dan perlu vaksin. Udah semingguan lebih beliau gak mau ditengokin cucu, cuma bisa video call sampai mewek. Cinta dan hormat buat seluruh tenaga kesehatan ❤️
(kecuali terajana)
Pertama kali baca Harry Potter dan Batu Bertuah umur 12 tahun. Sampai sekarang aku masih koleksi serinya lengkap. Dan, entah kenapa lebih suka (dan selalu balik baca) versi terjemahan bahasa Indonesia. Buatku HP bukan cuma karya J.K. Rowling, tapi juga Listiana Srisanti. ❤
Kemarin2 anyep aja cenderung sinis sm Hari Lahir Pancasila. Eh pagi ini dibikin mewek baca artikel ttg biksu2 yg thudong ke Borobudur. Mereka cerita, sepanjang jalan terharu bgt krn warga berbagai agama nungguin, ngasih makan, minum, sampai nawarin nginep/pijet.
Bacaan pertama 2022, bikin meleyot dan berandai-andai. Kalau saja konsep Soekarno ttg para intelektual membangun Indonesia pascakolonial terwujud, mungkin kita nggak tersesat2 bgt (?)
Ada teman (cowok) pernah nanya gini,
"Perempuan itu aneh, ya. Katanya melahirkan sakit, tapi kok mau hamil lagi dan lagi?"
Saat itulah aku tersadar: kita tuh kurang ngobrol soal realita kehamilan & melahirkan. Keduanya dipandang sebagai peristiwa yang sudah pasti membahagiakan.
Kangen banget masa-masa kuliah S1. Periode terbaik dalam hidup, sejauh ini. Living alone, with books, music, cheap-but-good food, beers, late nights...
Aku & suami produk ibu bekerja. Ibuku dokter, mertua guru. Waktu kecil ya sering ditinggal kerja, tp ngga ada tuh rasa diabaikan. Mamaku membiasakan anak2nya "melepas" dia kerja dg riang-gembira (dadah2, pas udah pulang cerita ttg pasien2, belajar bareng di ruang makan, dll).
Dosenku yg merupakan wanita karier sepanjang masa dewasanya, menasihati aku bahwa menjadi ibu rumah tangga alias stay at home mom itu pilihan terbaik. Anak itu harus dipegang sendiri sama ibu (dan ayah)nya, bukan ditinggal ibunya yg sibuk berkarier lalu menitip-nitipkan anaknya.
Btw temen2 yg rumahnya rawan banjir, mungkin bisa mempertimbangkan utk taruh dokumen2 berharga di safe deposit box (SDB) bank. Aku sewa SDB sejak 2012 di BR* dg harga 800rb-an/tahun. Ijazah, sertipikat tanah, akta lahir, KK, buku nikah, dst masuk situ semua.
Saya tidak lagi percaya pada narasi "lesser evil". Semua politisi punya potensi jadi "evil" (malah ada yang sudah menjelma "evil" beneran). Yang bisa kita lakukan adalah pilih calon sekiranya paling bisa dikritik dan dikawal. Menjadi pemilih (bukan pendukung) yang terus kritis.
Sampai sekarang terus terngiang-ngiang jawaban Pak Jokowi waktu kuwawancara sebagai Walikota Solo (2011). Waktu itu lagi ngomongin soal kemungkinan dia nyagub DKI.
"Saya itu pengusaha. Saya nggak akan maju kalau hitung-hitungannya nggak 'masuk'."
Pantesan win rate 100%. 🤝
Sejak ada Penerbit Moooi, Penerbit Haru, Marjin Kiri, dkk aku lebih nyaman baca sastra Jepang, Korea Selatan, Amerika Latin, dalam Bahasa Indonesia. Terjemahannya langsung dari bahasa pertama (bukan dari bahasa Inggris), nggak kaku, dan konteksnya "dapet". Super luv ❤️
Sebagai catatan, kami menerjemahkannya dr bahasa Jepang, bukan Inggris. 乳 bisa berarti “milk”, bisa juga berarti “breast”. Bahasa Indonesia memiliki kata yg bermakna ganda serupa itu: “susu” 😃
Kemarin abis ngomelin anak, "kayaknya Ibu udah sering ngomong soal ini deh, sampai kayak kaset rusak, tapi kamu ngga inget2"
Anakku: "Kaset itu apa, Ibu?"
😅😅😅
Baru saja menceritakan soal kondektur bis ngumpulin duit ongkos dan turun bis pake kaki kiri ke gen Z yang taunya udah TJ.
Generation gap is real
Gpp saya jadi bapak2 yang cerita "jaman dulu tuh..."
Vaksin gratis (AZ) di Citos sampai 29 Juni nih gengs. Boleh KTP non-DKI, minimal 18 tahun. Buka jam 7.30, first come first serve. Gas!!
Pic and info:
@di_q
Lagi di seminar komunikasi. Ada pembicara yg khawatir humor milenial Indonesia mentok di meme gak penting, gak politis spt di negara2 'maju'.
Kutunjukkan gambar2 ini. "Don't worry Sir, we millennials laugh at everything, including, & especially, politicians."
Doi ngangguk2.👍
Opini bagus Rektor Unpar di
@hariankompas
pagi ini. Yg tak tergantikan dari kuliah tatap muka adalah pengalaman belajar dalam komunitas & berkegiatan di kampus. Belajar daring gak memfasilitasi hal ini, ditambah lg kualitas pengajaran mungkin menurun. Pic nyomot dari
@edbertgani
Fresh dari studio beliau. Lukisan terbaru pak SBY pagi ini. Saya tanya uda Ossy apa judulnya “Debur Ombak Di Pantai Pacitan”. Acrylic, 60X90 cm. Sebenarnya ini masih “trial” memakai kanvas dan kuas jenis baru (Winsor & Newton type Professional Galeria).
Sehat selalu ayahanda..🙏
Bapakku dulu suka forward hoaks. Sejak sering ku-counter pakai cek fakta, sekarang beliau selalu nanya dulu via japri. Pe-eR abis ini ajarin bapakku browsing sendiri. Semangat teman2 duta literasi digital grup WA keluwargaaa~
Nah makanya sebagai sesama kelas-menengah bernasib ampas, kita jangan saling serang gaes. Misalnya, jangan jadikan kata "SJW" dan "feminis" sebagai hinaan. Sejatinya kita lagi sama2 berjuang utk lebih diurus sama negara. 😭
Empat bulan lalu, dalam tulisan saya tgl 22 Desember 2023 di Kompas, saya sudah sampaikan concern saya mengenai tekanan thd daya beli kelas menengah. Tampaknya concern saya mulai terlihat. Bisa dilihat dalam artikel saya di Kompas itu
Aku bacanya sampai mewek krn lg banyak baca papers soal conservative turn di Indonesia. Terus kepapar energi negatif copras capres di medsos. Reportase thudong ini bikin ngerasa hah sebenernya masyarakat Indonesia tuh keren ga sii?? Where did we go wrong, guys?? 😭😭
Seratus kalimat pembuka novel terbaik menurut situs American Book Review:
Kadang kalau lagi stuck banget nulis, aku pakai kalimat pembuka novel lain sebagai pancingan. Tulis dulu, lalu lanjutkan. Pas sudah dapat 2-3 paragraf, kalimat pertama tadi dihapus.
Aku selalu kagum dg penerjemah2 andal karena percayalah, menerjemahkan itu nggak gampang. Aku dulu sempet kerja jd penerjemah naskah press release dan itu aja tricky bgt! Gimana karya sastra? Buatku mereka nggak sekadar mengalibahasakan, tapi bikin karya baru. 👍
Wawancara memikat dengan ilmuwan sosial Ignas Kleden di situs Siasat. "Kita senang mengutip dari buku [asing], tapi kita tidak berusaha membangun semacam argumen kita sendiri.. Kita kurang nyali untuk berkata, 'ini pikiran kami'."
Di HP banyak bagian sajak, nyanyian, istilah2 yg kalau penerjemahnya nggak jago pasti bakalan kaku atau "fals" gitu hasilnya. Tapi Bu Listiana jago bgt. Bisa ngejaga rima itu susaaah. Dan gaya ngomong karakter yg beda2 juga "dapet" semua.
Kata salah satu bhiksu, interaksi hangat kayak gini ngga pernah mereka temuin di negara mana pun. Di sini mereka dijamu, disemangatin, dirayain bgt. Beberapa bhiksu bahkan sampai menangis haru.
Haaaah semoga masih ada harapan buat bangsa kita ya bestie 🥲
Kata Bhiksu Kantadhammo, biasanya kalau thudong tuh mereka sambil diem meditasi. Nah di Indo tydac mungkin krn warga selalu ngajak interaksi. Ada yg nawarin sandal sampai bikinin bolu kukus. 😂
Tapi para bhiksu malah senang karena interaksi spt ini juga perwujudan cinta kasih.
Maka dari itu aku MOHON BANGET untuk
#diamdirumah
bagi teman-teman yang bisa. Kami keluarga nakes cuma bisa berdoa sambil deg-degan setiap hari 😭 Mari lawan pandemi ini bersama dengan porsi kontribusi kita masing-masing.
"Saat kita menggunakan produk secara gratis, sesungguhnya kita lah produknya." Yg dijual media sosial bukan hanya data kita, tapi perubahan pandangan & sikap kita sbg hasil dari kinerja algoritma. Dokumenter ini seru dan penting banget!
Hari ini aku membatalkan undangan menjadi pembicara di sebuah acara literasi yang terafiliasi dengan Frankfurt Book Fair (FBF/Frankfurter Buchmesse). FBF secara resmi menyatakan keberpihakan ke Israel, dan membatalkan award penulis Palestina, Adania Shibli.
Ada akademisi kasih saran nulis 4.000 kata/hari supaya bisa publish 120 artikel setahun ini.
Kok bisa ya.
Aku kalau abis nulis 4.000 kata, capeknya seminggu. 😯
Paparan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dalam acara Monash Herb Feith Centre Dialogue, bertema "Women in Leadership": "Saya sering ditanya gimana bagi waktu antara karier dan keluarga. Pertanyaan yg sama tidak pernah diajukan ke kolega laki2."
Tiba2 ngetwit gini karena seliweran di timeline Robbie Coltrane, pemeran Hagrid meninggal. Bu Listiana terjemahin omongan Hagrid pakai kata dasar (tanpa imbuhan) utk imbangi logat "kasar" Hagrid versi Rowling. Dan itu cuma sebagian kecil dari kejeniusan beliau ❤
Milenial tertua tahun ini bakal berumur 39 tahun! Jadi please stop menggunakan 'milenial' sebagai kata ganti 'anak muda ngeselin-ga-tahu-sopan-santun'.
The oldest Millennials will turn 39 this year. As they enter a new stage of life, a clearer picture is coming into view about how these Americans are establishing families of their own.
Manteman udah nonton film dokumenter "Game Changers" belum? Tentang mitos protein hewani sebagai sumber energi terbaik. Ternyata buanyak buanget atlet profesional yang dietnya plant-based. Dari atlet lari sampai angkat berat, bahkan binaragawan 😮
@AdiyatJatiW
Marcus Mietzner (kalo ngga salah) pernah bilang, utk memahami politik Indonesia harus memahami sinetron. Kayaknya Jokowi sukses membangun image sebagai protagonis sinetron (rendah hati, family man, dihina ngga marah, dll) sehingga dia terus disukai.
Selain Bu Listiana, ini beberapa penerjemah yang kukagumi & karya mereka yang paling kusuka:
@ronnags
- "Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta" (Luis Sepulveda)
Jadi mau di rumah atau bekerja, yg penting ortu menyediakan waktu khusus utk anak. Ngga perlu 24 jam juga. Temani main, ajak diskusi, atau sekadar nonton kartun bareng. Ibuku dan mertuaku udah membuktikan anak2 ibu bekerja bisa kok tumbuh dg baik2 aja.
Semangat, para orangtua 👍
Kesedihan karena perpisahan orangtua barangkali adalah salah satu kesedihan paling ganjil di dunia. Kau kehilangan sesuatu tapi bukan karena kelalaianmu. Kau merasa ada yang kurang dalam hidupmu tapi tidak ada yang bisa kaulakukan untuk menggenapinya.
Tweeps, aku mau berbagi buku berjudul Transnational Othering -- Global Diversities: Media, Extremism and Free Expression ,(editor: Elisabeth Eide, et al). Penerbit Nordicom.
Semua artikel bersifat open access, bisa diunduh gratis. Selamat membaca 🙏
Hari ini mamaku praktik pakai pita hitam, solidaritas untuk perawat yang pemakamannya ditolak warga. Semangat terus para dokter, perawat, dan seluruh tenaga kesehatan, doa kami bersama kalian <3
Istriku lagi PhD Anthropology di Monash Australia, beasiswa Herb Feith. Pas jadi wartawan dapat Anugerah Adiwarta (2011) dan menang Sayembara Novel DKJ (2012). Novel keduanya menang Buku Sastra Pilihan Tempo 2021, terus baru aja nerbitin book chapter dengan ISEAS.
Lagi mikir kalau benar era otoritarianisme datang lagi, aku akan jadi akademisi yg seperti apa ya? Apakah akan seberani senior2 yg melawan Orde Baru, yg karya2nya aku baca dengan penuh kekaguman? Lalu strategi apa yg harus kugunakan? Atau kuharus lari ke hutan, belok ke pantai?
Meski lebih terkenal sebagai pembawa acara kuliner mak nyus, bagi saya Bondan Winarno adalah salah satu kolumnis terbaik Indonesia. Topik manajemen/bisnis di tangan dia jadi renyah banget.
Situasi kerja dari rumah alias We eF Ha membuat para karyawan kewalahan. Para bos yang terkagum-kagum dengan kehebatan teknologi video conference, merasa bisa rapat kapan saja, di mana saja. Catatan yang Tercecer: WFH yang WTF
@odydc
@LiongkyTan
Seperti ajakan "less meat" "plant based" apalah apalah padahal di Indonesia konsumsi protein hewani rendah dan masih banyak anak stunting 😅
Teruntuk sobat 30-an qu yg di tiap hari mantengin laptop, jarang olahraga, dan ngopi melulu. This is a good place to start. Mayan keringetan dan bagus buat tulang.
Buku baruku akan terbit bulan ini. Judulnya "Menua dengan Gembira", nonfiksi pertama niih. Isinya esai-esai curhatan warga paruh-baya penghuni pinggiran Jakarta, alias mari sambat bersamaaa 🤣
Ingfo link Pre-Order (PO) menyusul yach.
Some personal news! I finally arrived at the
@MonashUni
Clayton campus for my Ph.D. program after 2 years. So excited to be working with Professor Julian Millie and Dr
@fitch_kate
for my project about social media and urban Muslim identity. 😍 | Pics by
@ariel_heryanto
Kalau beneran pingin tahu masalah rasisme yang dialami orang Papua, baca deh tulisan
@ligiagiay
ini. Esai yang tajam, mengalir, dan membuka mata. Salah satu yang terbaik!
"Ibu, nanti Nina mau naik odong-odong lagi kalau kuman virus Korona nya udah jatoh-jatoh terus mati." (Nina, 3 tahun)
😊😊😊
Kalimat apa yang membuatmu tersenyum hari ini?
Hari ini denger Mama nangis2 karena sahabatnya sejak di FK dulu kena Covid dan meninggal. Sepertinya terkena di ruang operasi saat membantu kelahiran caesar.
Ya Allah, lindungi ibuku.
"Kubayangkan di bawah pusar atau pantatku ada tulisan: Best Before: Mei 2026."
Cerpenku, "Lebih Senyap Dari Bisikan" bagian dari novel yg berjudul sama. Mudah2an bisa terbit tahun depan 😆 Enjoy!
Teman-teman, mohon doa ya. Pagi ini guru, kolega, dan kawan baik saya, Alois A. Nugroho, meninggal dunia. Selain berkecimpung dalam dunia filsafat etika, Alois A. Nugroho juga seorang penyair. Dua kumpulan puisi terbarunya diterbitkan Gramedia.
Farewell, my friend... 💔
Temanku lagi kuliah di salah satu negara di Eropa. Dia cerita, selama pandemi dapat bantuan dari pemerintah setempat sebesar €400 (5 kali) dan voucher belanja €150/bulan.
Etapi dapat bantuan dari KBRI juga kok: 10 bks Ind*mie, 10 masker, 1 sanny, 1 bks Qt*la, sama 1 bks kecap.
"Karena metode paling mendasar dari penindasan adalah mematikan imajinasi kita tentang hidup yang lebih baik."
Catatan menggugah dari Mbak
@evimsofian
- dan membuatku teringat untuk memperbarui membership Kawan M, hehe.
Panjang umur,
@projectm_org
🔥
Novelku masuk nominasi penghargaan sastra Badan Bahasa 2021! 😃🤩
Juga ada Mas
@hurufkecil
di kategori Puisi dan Mbak
@FebyIndirani
di kategori Cerpen. Selamat yaaa 🤗❤
@syarafmaulini
Sama bgt. Pas kukejar lg "kenapa?", guru jawab "soalnya non muslim udah dikasih kesempatan berupa umur utk belajar islam, tp ngga digunakan"
Semenjak itu... 🤔🤔🤔
Tiga tahun lalu, aku pernah nulis ini.
"Kuharap semakin banyak pengarang perempuan yang berani menuliskan tema-tema seperti ini di cerita atau puisinya (dan ini harapan bagi diriku sendiri juga!). Kita butuh keluasan tema."
Tadi selewatan baca thread intiliktiwil soal corona dari sudut pandang biopower-nya Foucault.
Jadi ingat joke yang sempat melintas di timeline beberapa waktu lalu:
Apa bahasa Inggrisnya orang sok pinter?
Artificial intelligence. 🤣
@velosheraptor
- "Susu dan Telur" (Mieko Kawakami). Btw, aku suka bgt desain sampul Mooi Pustaka ini. Nama penerjemah udah seharusnya ditaruh di depan!
New blog post!
Sejak melanjutkan studi doktoral, aku jadi kehilangan kemampuan "membaca demi kesenangan" (reading for pleasure). Tiap kali baca, aku mikir: akan bergunakah ini utk disertasiku, atau membantuku lulus tepat waktu? Sebuah refleksi:
Persepsi remaja putri tentang 'cowok keren' memang sudah dibikin kacau sama media sejak dini. Para ciwik dicekoki pola pikir bahwa cowok kasar/playboy/kekanakan itu enggak apa-apa, yang penting ganteng dan kaya. Catatan yang Tercecer: Memacari Dao Ming Si
Isoman hari ke-11. Penciuman udah 80% balik, sakit kepala tinggal tipis-tipis aja pas bangun pagi, dahak sudah hilang sama sekali. Buat sesama pejuang isoman, semangat! We can beat this virus 💪
Resensi "Menua dengan Gembira" oleh Ahmad Riyadi, KompasID, hari ini.
"Ada fakta-fakta yg tertuang penuh gelitik, seperti memasang cermin di muka sendiri. Kehidupan sehari-hari menjadi narasi yg kuat tanpa kehilangan delik substansi."
Lho kok pamer hartanya yang ditekankan, Pak. Itu mah karena norak aja. Yg kita masalahin tuh mekanisme pendapatan eselon III di ditjen pajak gimana emangnya, kok bisa punya harta 50 M lebih sementara banyak pegawai kementerian lain gaji UMR aja ngga nyampe!
Pernyataan Resmi Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo terkait tindak penganiayaan oleh anak pegawai DJP dan sikap gaya hidup mewah/pamer harta oleh pegawai DJP dan keluarganya.
1.
Abis nonton
#Seaspiracy
dan yeah, narasinya negara-maju-sentris banget. Lah kita yg angka konsumsi proteinnya masih rendah bgt masa disuruh berhenti makan ikan? 😅 Tadi juga nemu cewek Inuit yang marah bgt karena orang Inuit di-fuck-fuck-in di IG karena film ini.
How did you enjoy
#Seaspiracy
last night? 🐋
We put together our thoughts together to share with you some facts and information related to many themes of the film ⬇️
Remember, it's important to always lead your own research and to make conclusions based on facts and figures❗
@alyacholid
Btw aku pernah riset ttg kenapa jurnalis perempuan yg masuk ke posisi leadership nggak sebanyak jurnalis laki2. Selain krn persoalan beban domestik, ada faktor kepercayaan diri. Saat dipromosikan, mayoritas jurnalis perempuan justru ragu apa bisa/pantas mengemban tanggung jawab.
Barang siapa pernah menyaksikan anak2 bermain, akan tahu bahwa imajinasi mereka luar biasa. Mereka bisa mengolah realita (tanpa membedakan baik/buruk) & mencerminkannya ke dalam semacam alternate universe yg bisa bikin orang dewasa merinding mendengarnya.
Karena sering diceritain, dan kadang diajak ke RS, aku jd ngeh kerjaan mamaku apa. Dan aku inget aku malah bangga bgt, apalagi tiap ada ortu pasien yg happy bgt anaknya sembuh. Aku bergaul & sekolah kayak biasa. Ngga minim empati atau apalah 😂 Biasa2 aja intinya.
“Selamat belajar ya, Mbak. Nanti kita ketemu di Clayton atau Klaten yang berangin, he-he,” pesan Azyumardi saat saya lanjut studi. Bapak, izinkan saya memberikan penghormatan terakhir melalui tulisan sederhana ini. Selamat jalan, selamat kembali pulang..
Selama masa pandemi ini, kagum bgt sama bapak & ibu RT di tempatku. Mereka koordinasi vaksin, masak, anterin makanan ke warga yg isoman, koordinasi data dg puskesmas, sempet fogging juga pas lg musim DBD. Masih sempat chat japri nanyain kondisi. Tuhan yg balas ya, Pak, Bu. 🤗
@nadyanoor00
Ada juga lagu anak yang mengajarkan anti-kapitalisme dan sosialisme tipis-tipis:
Sedikit sudah cukup
Sedikit cukup untukku
Tak perlu punya banyak
Aku senang dengan yang kupunya
Kalau lebih
Kubagikan dengan teman 🤭🥰
Padahal, peristiwa kehamilan & melahirkan itu nano-nano banget. Nggak bisa dibikin cuma dua opsi: kalau bukan pengalaman mengerikan, ya pasti menyenangkan dong.
15 tahun lalu di Semarang, aku tinggal di rumah kos daerah Sampangan. Bangunannya seperti rumah susun, berbentuk huruf U dan terdiri dari kamar-kamar berukuran 3x4 meter. Di sana aku berteman dengan Gadis, seorang mahasiswi merangkap pemandu karaoke.
"Setiap malam, sejak perempuan itu meninggalkannya, dia selalu tertidur di tempat yang berbeda: di sofa, di kursi ruang tamu, dan di keset balkon bagaikan gelandangan."
Terjemahanku atas cerpen Etgar Keret, "Awal yang Baik":