Project Multatuli
@projectm_org
Followers
94K
Following
1K
Media
4K
Statuses
10K
#YaAkuBakalDibaca. | Mengangkat suara yang dipinggirkan, komunitas yang diabaikan, dan isu dasar yang disisihkan. |
Indonesia
Joined March 2021
Sejak awal berdiri, Project Multatuli ingin sekali hidup dari pembaca. Kami tim mungil, dengan sumber pendanaan terbatas dan umumnya kolektif, tapi punya semangat menjalankan jurnalisme publik yang bebas dan kritis. https://t.co/STwCPyTbiQ
#KawanM #Membership
5
50
153
Permata Adinda @permatadnda adalah jurnalis yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Laporannya untuk @projectm_org berfokus pada komunitas terpinggirkan, terutama perempuan, anak muda, masyarakat adat, dan kelas pekerja. Info sesi:
1
6
8
@projectm_org kemarin telah meluncurkan Program #JendelaPerempuan di JILF 2025. Terima kasih tuk kawan kawan yg sdh hadir! Silakan mampir ke laman kami: https://t.co/iQeME9OKLm
0
5
12
Mari datang dan ramaikan pameran studi arsip “Mia Bustam: Karya, Kehidupan, Pemikiran” masih berlangsung di Biennale Jogja 18, Benteng Vredeburg, sampai 20 November 2025. #MemoarMiaBustam #BiennaleJogja18
0
0
3
Artikel ini adalah nukilan dari bab 5 tesis “Memoar Mia Bustam: Melampaui Melankolia Kaum Kiri” karya Asrid Reza, yang disunting dan dibahasakan ulang oleh Sylvie Tanaga untuk pameran Mia Bustam di Biennale 18. https://t.co/8Qc99roLc0
1
0
3
Mia melawan dengan menulis! Dia mencatat dengan runut, mengobservasi dengan detail, disiplin menjaga hidup, tak henti berempati pada sesama, dan akhirnya meninggalkan banyak catatan yang penting kita lanjutkan sebagai para pewaris ingatannya. https://t.co/8Qc99roLc0
1
0
3
Selain perjalanan hidupnya sendiri yang ditulis dengan detail mencengangkan, Mia juga mencatat seniman perempuan lainnya, terutama para tokoh kiri yang nama-namanya dihapus sejarah. https://t.co/8Qc99rodms
1
0
3
Memoar Mia Bustam bukan untuk mengorek luka-luka lama, melainkan cara membaca sejarah yang lebih jujur dan lebih utuh dari perspektif ibu, seniman, dan penyintas 1965. https://t.co/8Qc99roLc0
1
0
2
Dalam empat memoarnya, Mia menuliskan hidupnya dari sisi yang tak pernah diberi ruang: penangkapan, kehilangan karya, disrupsi kreatif, sekaligus keteguhan hatinya yang tidak pernah padam. https://t.co/8Qc99roLc0
1
0
1
Memoar Mia Bustam bukan sekadar kisah seorang seniman kiri yang disingkirkan. Ia adalah upaya merebut kembali suara perempuan yang dibungkam Orde Baru. https://t.co/8Qc99roLc0
1
1
5
Rezim militer Orde Baru membakar, menghilangkan, dan menutup rapat semua terbitan yang dikategorikan "kiri". Di kemudian hari, selepas rezim ini tumbang, empat memoar Mia Bustam akhirnya terbit atas usaha banyak orang.
projectmultatuli.org
Mia melawan Orde Baru dengan menulis empat memoar untuk mengingat atas segala yang ingin dilenyapkan rezim militer Soeharto pasca 1965.
4
63
85
Waspada dan terus kawal pembahasan RUU KUHAP. Jangan sampai DPR RI dan Pemerintah terus-menerus tidak mendengar aspirasi masyarakat. #SemuaBisaKena
#TolakRUUKUHAP
12
1K
2K
Siang ini, yuk main ke JILF!
Bagaimana Jendela Perempuan, dalam diskusi atau sebagai sebuah kanal mampu menjadi ruang bersama untuk merekam dan menyuarakan pengetahuan dan pengalaman perempuan adat dan akar rumput? Apa saja pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh perempuan adat dan akar rumput?
0
0
9
Kisah Pulau Panjang, Mubut, Caros, Air Mas dan Mecan sesungguhnya cerminan dari persoalan lebih besar, yakni gagalnya negara memastikan keadilan energi di wilayah kepulauan. https://t.co/LGqmRend8B
0
8
14
Liputan terbaru di https://t.co/qUW4MtiUVs dari Batam ini sedikit banyak mampu memberikan gambaran bagaimana perspektif pemerintah dalam memandang energi hijau dan untuk siapa energi hijau itu dibangun. https://t.co/LGqmRenKY9
1
7
8
Xinyi Group, raksasa kaca asal Tiongkok yang menguasai lebih dari 80 persen rantai pasok fotovoltaik dunia. Xinyi berencana membangun pabrik kaca surya di Rempang dengan investasi Rp174 triliun, diklaim akan membuka 30 ribu lapangan kerja hingga 2080. https://t.co/LGqmRend8B
4
9
17
Tak adil rasanya membiarkan puluhan pulau-pulau berpenghuni di Batam hanya mendapat aliran listrik beberapa jam sehari, sementara sumber energi listrik hijau yang dibangun malah untuk memenuhi kebutuhan negara lain. https://t.co/LGqmRenKY9
2
11
28
Dalam konteks keadilan energi, idealnya, transisi energi itu justru memprioritaskan kebutuhan dalam negeri dahulu. https://t.co/LGqmRenKY9
1
12
51
Jika menggunakan logika pasar, ekspor listrik hijau ke Singapura memang masuk akal secara perhitungan bisnis. Dengan menggunakan kabel bawah laut terasa lebih efisien dibanding mengirim listrik ke pulau-pulau terpencil di Indonesia. https://t.co/LGqmRenKY9
2
7
56
30 pulau di Batam listrik menyala terbatas, tapi pemerintah berencana mengekspor listrik dari Batam ke Singapura. https://t.co/LGqmRenKY9
59
2K
7K