Devout Ravenclaw. Chaotic Neutral. Mention or DM to book a session, get fun answers for your questions—or solutions to your problems. Other threads? Open Likes.
GIVEAWAY dari saya IDR 12.500.000 untuk UKT 1 (satu) mahasiswa S1 ITB dari STEI, FMIPA, atau FTI. Syarat:
1. Bukan pendaftar dari jalur Seleksi Mandiri
2. Melampirkan rekomendasi tertulis dari ketua angkatan, kahim, atau ketua UKM (templat terlampir di twit kedua)
Silakan DM ya!
Ngeliat banyak curhatan soal uang semesteran ITB di
@itbfess
, gw mau bantu 1 mahasiswa biar gak dipaksa cuti.
DM ya klo kalian butuh. Gw cuman minta komitmen kerja keras buat nilainya bagus & laporan rutin nilai tugas+ujian. Preferably mahasiswa IF spy gw bisa mentorin jg.
Konon, jalanan Malioboro adalah lahan termahal di Jogja. Harga sewa lapak seluas empat tegel (4 x 30cm x 30cm) mencapai 50 juta/tahun.
Untuk tenda pecel, biaya sewanya 100+ juta/tahun. Pemilik tenda perlu omzet/revenue 15 juta/bulan untuk bisa hidup sebagai kelas-menengah Jogja.
Pas kelas 3 SMA, gue peringkat 1 try-out Ujian Nasional se-Kabupaten Nganjuk.
Habis try-out, guru SMA ngumpulin anak-anak skor-tinggi buat jadi "sumber contekan satu sekolah" pas hari-H UN, terus bagi-bagi tugas sesuai spesialisasi—gue dapet yang Bahasa Inggris sama Matematika.
Bayangkan "saldo" sekaligus "pengeluaran" BPJS dibuat transparan, dibarukan tiap menit. Semua orang bisa lihat.
2021-04-23:
Hendra (pria, 71 tahun), Rp645.000.000, biaya cuci darah dan ventilator satu tahun
Ami (wanita, 20 tahun), Rp36.000.000,
operasi caesar lahiran anak ke-2
Besties, ini penipuan ya. Persepsi atas kekayaan dan status-sosioekonomi itu bukan berdasar baju maupun aksesoris, melainkan:
1. Kulit-wajah mulus
2. Gigi rata-dan-putih
3. Rambut kepala/wajah lebat dan rapi
Ingin tampil berkelas? Habiskan puluhan/ratusan juta rupiah untuk tadi.
Orang Indonesia rebahan karena nggak ada musim dingin.
Di wilayah bermusim-dingin, orang yang nggak punya rumah atau cadangan makanan akan cepat mati. Siklus ini berulang ratusan tahun. Jadi, orang-orang yang variasi genetiknya "malas" atau "tidak bersemangat" lebih cepat punah.
Menkeu Sri Mulyani mengeluhkan: "Anggaran pendidikan Indonesia itu habis buat menggaji guru-guru yang nggak kompeten."
Kalau definisi "korupsi" adalah "habisin uang pajak-rakyat tanpa ngasih timbal-balik yang sepadan kepada rakyat", korupsi terbesar itu dilakukan oleh kaum guru.
Bestie, alat pembayaran terbaik adalah kartu kredit ber-PIN, ber-OTP, atau ber-2FA yang tiap bulan tagihannya dibayar lunas, tidak digunakan untuk tarik tunai maupun gesek tunai, tidak dipakai secara overlimit, dan pembuatannya diajukan lewat agen resmi bank—bukan agen freelance.
Yhaaa~ Dikenal dunia lewat cover majalah TIME 24 Mei 1999.
- Punya tabungan $9,000,000,000 ketika gaji presiden cuma $1,764 sebulan
- Punya 3.6 juta real estate se-Indonesia
- Enam anaknya (termasuk kamu Mb Titiek) punya saham di 564 perusahaan
- Monopoli produksi dan distribusi
Sudah cukup…
Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia.
Pagi ini, asam lambung Kepala Kepolisian naik lagi. Belum habis keresahannya atas skandal pembunuhan bintara, kini ia perlu memberi tanggapan atas penggunaan alat pemusnah-massal ala Nazi.
Ia masuk ke ruang pribadinya yang remang dan kedap suara—berteriak, "ANAK BUAH GUOBLOOOK!"
Kemiskinan Indonesia awet karena orang miskin beranak-pinak. Kerja serabutan 60 jam seminggu tapi bikin anak enam, ya tetap miskin.
Solusinya itu penggratisan pemandulan, legalisasi aborsi, legalisasi bunuh-diri medis, dan pencekalan rumah-ibadah dan penceramah yang melarang KB.
1) Kurikulum Indonesia isinya 80% trivia-nggak-berguna, karena perancang kurikulumnya ngawur. Menganggap sistem kepolisian kacau? Pendidikan Indonesia 7x lipat lebih kacau.
2) Yang bilang "solusi kemiskinan ya sekolah" itu antara nggak ngerti ekonomi atau nggak ngerti kurikulum.
Membingungkan, bukan? Kesejahteraan guru itu wewenangnya ada di pemerintah daerah. Pemprov mengurus SMA/SMK beserta gurunya, pemkab/pemkot mengurus SMP/SD/PAUDNI. Pemerintah Pusat mengelola Perguruan Tinggi.
Understandable, this "separation of authorities" is confusing for many.
Karena orang miskin dibutuhkan. Para petinggi agama perlu orang miskin, agar isu kesenjangan dan SARA bisa dimainkan. Para petinggi bisnis perlu orang miskin sebagai tenaga-kerja murah.
Contrary to what you may believe, It's NOT in a country's best interest to eradicate poverty.
7 juta itu buat hardware sama perakitan doang. 16 juta kepecah buat:
- legal, garansi, dan pengembalian
- perawatan/pengembangan sofwer/infrastruktur
- depresiasi dan amortisasi aset/paten
- biaya riset dan eksplorasi teknologi
- marketing sama branding
- profit yang sustainable
Harga iPhone XS Max terbaru adalah Rp 23 juta.
Biaya produksi sebenarnya iPhone Max adalah Rp 7 juta.
Selisih Rp 16 juta itu adalah kekuatan brand image.
Brand image muncul krn kombinasi keahlian komunikasi iklan, kegoblokan konsumen dan manipulasi gengsi.
(Thread)
Sekolah jangan tinggi-tinggi Mbak nanti ekspektasi kamu jadi ikut tinggi dan, pas balik ke pasar-bebas percintaan, kamu bakal kaget kenapa dikit banget yang bisa menuhin ekspektasi kamu.
Kamu akan selalu nemuin kekurangan di orang mana pun dan selalu terbebani dengan "what-ifs".
Shadow Organizations are needed because government is inflexible and inefficient.
Government operations are bound and limited by hundreds—if not thousands—of rigid rules. Just a single deviation from these rules may be reframed as corruption by anyone who dislikes the incumbent.
Di Kementrian pendidikan ada shadow organization (organisasi bayangan) yang nampaknya menentukan segalanya. Apa organisasi itu? And who really the people in control? Kenapa harus ada organisasi shadow.. lalu Kementrian dan jajarannya jadi apa?
Besties, inilah kenapa saya tidak menyarankan mengambil PhD di ilmu sosial non-ekonomi.
Kamu akan menjadi orang dengan "sense of entitlement" (rasa keberhakan) yang tinggi; namun, keterampilanmu tidak berguna di dunia nyata. Kamu akan cenderung terus-menerus menyalahkan keadaan.
Twit ini, dan semua responsnya, adalah alasan
#1
kenapa berbagai upaya duplikasi Silicon Valley akan gagal di Indonesia.
Bukan internet lambat, bukan investor kurang, bukan tanah rawan-gempa, bukan umur negara; penghalang utamanya tentu saja "budaya untuk berhenti bercita-cita".
Hari ini ngobrol panjang dengan teman. Ia bertanya, kalau hidup tak punya ambisi dan ingin jadi biasa saja, boleh ga sih? Kami berdua membahas itu dan sepakat: Jadi medioker itu bikin bahagia, tidak punya beban untuk jadi istimewa atau membuktikan diri pada siapapun. Membebaskan.
Begini, Bang Erlangga Bucinov, netijen Twitter nggak salah. Apa yang netijen lakukan? Mempertanyakan kebenaran. Apa efek kelakuan para netijen? Rachie jadi kelabakan nunjukin bukti.
Apa Rachie perlu "membuktikan segalanya"? Tidak. Dia cuma perlu membuktikan apa yang dia omongin.
Senior mobile app engineer here. Ini hoak dan—seperti biasa—hoak paling gampang disebar kalo basisnya ancaman/ketakutan.
Model fonetik Indonesia itu hampir nggak bisa dianalisis, soalnya "speech corpus" bahasa Indonesia, apalagi yang colloquial (bincang santai), nggak konsisten.
Tahun 2025 akhirnya film pendek "Tilik" reboot dengan perspektif feminis.
1) Truknya warna pink
2) Yang nyetir truknya cewek
3) Dian digosipin pesugihan, bukan digosipin jadi simpanan
4) 50% penumpang truk tidak berhijab
5) 3 penumpang truk rambutnya dicat dan tindikan di hidung
Elemen-eksternal kedua dari kecantikan kulit adalah air bersih. Kalau orangnya tinggal di apartemen—atau kos mahal, kemungkinan besar pengelola apartemennya nambahin penyaring air [yang harganya sampai belasan/puluhan juta] sebelum menyalurkan air ke masing-masing unit apartemen.
Yang bikin kesepian itu bukan "nggak nikah", tapi (1) nggak ada aktivitas sosial dan (2) nggak ada tujuan hidup. Biarawati Katolik nggak nikah tapi nggak kesepian 'kan?
Selain menikah, ada pilihan nyari "teman rumah" buat tinggal bareng atau bahkan adopsi anak dari panti asuhan.
Ada tetangga dia ga nikah umurnya udah lebih dari 40th, terus tadi ketemu nanyain aku udh nikah blm. Ak jawab blm, terus dia bilang “usahain nikah yah, jgn tua sendirian. Dulu sy gamau nikah karna apapun bisa sy lakuin, ternyata salah. Kesepian dan tua sendirian itu gaenak”.
Some disturbing infos:
1. Ini anak ke-5 keluarga itu.
2. For poor people, lifes are cheap. Kalau ada anak mati, mikirnya "ya udahlah". Kalau balita meninggal, dianggap "karena sakit/takdir", bukan malnutrisi.
3. Berbagai upaya penyuluhan KB diharamkan oleh pemuka agama setempat.
Please don't confuse being smart with being knowledgeable/cultured. Today's highschool students may be uncultured, but they're usually not dumb.
A history teacher may remember all Indonesian kingdoms' name, but struggle in using a new map app to find the nearby affordable hotel.
Gue liat acara tonight show yg ada cerdas cermat. Vincent sampe gemes liat sebuah kelompok viral ga bisa jawab pertanyaan2 sederhana pelajaran sekolah. Sampe dia ngomong kalian jgn lupa sekolah.
Oiya, waktu itu di SMA gue, kursi sama meja pengawasnya dikasih taburan tanah kuburan, biar pengawasnya ngantuk.
Waktu itu beberapa pengawas UN-nya beneran izin tidur pas ngawas. Efek mistis? LOL. Kayaknya pengawasnya ngeliat taburan tanah terus play along aja pura-pura ngantuk.
Apakah gue terbebani diminta nyontekin? Malah, sama sekali enggak.
Nah, ini poin twistednya: Waktu itu, gue beneran yakin bahwa "nyontekin supaya yang lain lulus" itu adalah sebuah tanggung jawab sekaligus kehormatan. Semacam "wealth redistribution", cuma dalam konteks akademis.
Men and women cheat for different reasons. Men tend to cheat because they're not proud of their current spouse. Women tend to cheat because they're emotionally-distant with their current spouse.
A good approach is to ask your spouse monthly: "Are you happy in this relationship?"
Pagi ini gue baru dnger berita.
- reza arap yg di kabarkan selingkuh.
- adam levine yg selingkuh hampir 1 tahun dan akan memberikan nama anak ketiga nya dgn nama selingkuhan nya.
Lol, jadi cowok mana lagi yg harus kaum hawa percaya!
Efisiensi-kerja dari tiap petani. Di Indonesia, jumlah petani adalah 30% tenaga kerja; sementara di UK* 1.5% tenaga kerja.
Di Indonesia, 36 juta petani menggarap 8.2 juta hektar lahan; di UK*, 480 ribu petani menggarap 9.3 juta hektar lahan.
*) United Kingdom. Kerajaan Bersatu.
Lucy youtuber terkenal dari Inggris tunangan sama seorang petani. Kira-kira apa dong yg bikin petani di Indonesia tidak sebegitu sejahtera dengan petani di luar negeri?
Hanya, untuk mencapai spek anime, yang lebih penting itu perawatan wajah-dan-kulit, bukan fesyen. Di 00:28, Cinta bilang, "I just know how to dress expensive in a cheap way."
For visual-celebrities, the real dress is their skin—and the skincare is not cheap. Jer basuki mawa bea.
RUU Cilaka adalah necessary evil supaya angkatan-kerja Indonesia memutar otak, mengembangkan usahanya sendiri.
Ketahanan ekonomi sebuah negara meningkat seiring jumlah penduduk yang bermental wirausaha. RUU Cilaka bertujuan mematikan orang-orang yang lambat dan bersantai-santai.
Ada konsep "tes litmus"—pertanyaan paling-sederhana untuk mengetahui benar-tidaknya sebuah fenomena kompleks. Ini contoh tes-litmus untuk tahu apakah seseorang high-maintenance:
1) harga sunscreen
2) sesering apa pakai gayung
3) setahun terakhir pakai WC umum paling jorok di mana
Rakyat jelata itu memang malas kok. Waktu luang sering disia-sia.
Syarat mobilitas sosial: (1) yakin bahwa nasib/privilese bisa ditingkatkan lewat usaha sendiri, (2) mandiri dan terus-menerus menggunakan sumber daya—waktu, tenaga, pikiran, uang—untuk mengejar peluang berkembang.
Kalian akan tahu betapa bias kelasnya menuduh rakyat jelata itu malas ketika tahu ada orang cuma pasang nama di perusahaan yang dimodali bapaknya dan digaji Rp1 miliar sebulan sementara kalian kerja 15 jam sehari sampai sakit untuk mengharap gaji 2x atau 3x UMP.
Yang mau baca reportase lengkap TIME 24 Mei 1999 tentang harta keluarga Titiek, buka aja
Saya mau nyapa-nyapa sama minta maaf di grup WA keluarga dulu, terus mampir kantor pos buat ngirim beberapa lembar surat cinta yang sekian-taun cuma disimpen sendiri.
Kebalik, Bestie. Justru peradaban Majusi pusat peradaban dan pengetahuan saat itu.
Istilah "magus", "mage", "magic" itu merujuk kepada orang Majusi dan ilmu pengetahuannya. Saking canggihnya ilmu, metode, dan peralatan orang Majusi, sampai dianggap penyihir oleh kebudayaan lain.
@Mythicalforest
Lalu?
Itu semua bersambungan, mas. Ga ada islam, maka ga ada dorongan utk mencari ilmu
Apalagi dulu wilayah Persia itu majusi. Penyembah api n berhala. Cuma peduli soal hal2 bodoh. Tpi setelah ada islam, lahirlah bnyk tokoh dri wilayah persia yg terkenal. Saladdin salah satunya
Waktu itu gue dapat pencucian otak dari guru, "Kita harus jaga nama baik sekolah. Tingkat kelulusan di UN ini harus 100%. Nah, kamu itu anak Olimpiade, jangan egois sama nilai. /Ojo pintere dipek dhewe./"
Was it right? Was it wrong? I didn't know any better. But it was the norm.
Sebenernya, Omnibus Law ini tragis. Menginjak-injak Pancasila (atau setidaknya elemen "Sosialisme" dari Pancasila).
Tapi, sikap menolak Omnibus Law (atau UU pro-Pasar-Bebas pada umumnya) itu mirip sikap menolak GoJek/Grab dengan alasan "mengurangi rezeki ojek pangkalan/offline".
Ada orang-orang yang digaji Rp 1 triliun per musim (sekitar Rp 100 miliar per bulan), cuma buat lari-lari dan nendang-nendang. Apakah ini "pekerjaan"? Apa gunanya untuk "pembangunan"?
Malah, para fans "Das Kapital" sama sekali tidak pernah menyentuh maupun membahas fenomena ini.
Sementara, murid-murid yang "ambisius" i.e. yang punya target masuk ITB, UI, UGM, atau kampus First-Tier lain ya nggak "menyontek secara pasif". Dia beneran belajar.
Kalaupun di hari-H dia nyontek, itu cuma membandingkan jawaban "resmi" dan jawaban yang dia hitung/ingat sendiri.
Jadi, dalam praktiknya, di berbagai sekolah negeri, murid-murid yang skornya tinggi "nggak bisa nggak nyontekin".
Apalagi murid-murid yang masuk kontingen Olimpiade Sains Nasional—mereka hampir pasti dipepet guru sama anak-anak OSIS buat "mengamankan nilai teman-teman satu SMA".
Di acara nikah-adat Batak, tamu undangan belum tentu kenal sama mempelainya, bahkan belum tentu kenal sama orang-tua mempelainya.
Biasanya, tamu diundang per grup-marga. Satu grup-marga digabung di satu meja-besar. Di meja-marga masing-masing inilah terjadi reuni dan perkenalan.
Di wilayah tropis non-perkotaan, orang-orang males itu tetap bisa hidup. Bisa mancing, ke hutan metik buah. Bisa nanem makanan. (Kangkung, timun, bayem itu cuma butuh 3 sampai 4 mingguan lho.)
Jadi ya orang-orang tropis itu punya kecenderungan buat males-malesan, secara genetik.
Biasanya, bentuk balas-jasa tamu adalah dengan mengundang-balik mempelai saat keluarga-tamu menikah.
Jasa-sosial yang diberikan oleh pihak keluarga-mempelai itu penyelenggaraan festival-adat dalam bentuk pernikahan. Tamu biasanya datang demi festival-nya, bukan demi mempelainya.
Ini contoh lain variasi-genetik manusia modern. Orang-orang Suku Bajo (sekitar Kalimantan, Sulawesi, dan Selatan Filipina) itu bisa dengan gampang tahan napas 10–15 menit.
Kenapa? Karena ada mikroevolusi (variasi genetik), hasil dari adaptasi ratusan tahun hidup berburu di laut.
Poin twisted lainnya: (1) Buat yang ngasih contekan massal, ada traktiran, bingkisan, dan tentunya sanjungan. (2) Buat anak pinter yang menolak menjadi "sumber contekan", ada semacam sindiran(?) "sok alim" walaupun nggak sampai diejek atau dihujat.
Pusing!?1??11??1!!?!!1?1?1?
Tipikal orang Indonesia itu malasnya level sinting. Misalnya, tahu ada tugas/kerjaan penting, terus lihat jam ternyata jam 9:47. Dia bakalan mikir, "Nunggu jam 10:00 ah." Terus main hape.
Lihat jam lagi, ternyata udah 10:02. Dia mikir, "Yah telat. Terpaksa mulai dari jam 10:30."
Memanglah, "Ujian Nasional sebagai syarat lulus" itu salah satu kebijakan bermasalah pendidikan Indonesia.
Nggak diterapin, nggak ada standardisasi dan keseragaman kompetensi skala-nasional. Diterapin, kenyataannya ya bismillah-nyontek-massal demi nama baik sekolah. Hadeh Indon.
Gimana mekanisme nyontek-massalnya? Intinya, pas hari-H gue [dan beberapa Chosen Children yang lain—sesuai mata pelajaran] ngerjain dengan cepat dan fokus, lalu jawabannya dikasih ke teman sekelas yang udah ditugasin buat bawa ponsel.
Yang bawa ponsel ngirim SMS ke kelas lain.
Malioboro, yang selama ini digadang-gadang sebagai pusat kuliner, tiba-tiba mendapat reputasi buruk. Akankah Hamengkubuwono turun tangan? Akankah kepemilikan lapak-lapak emperan dilelang terbuka kepada warga lain? Apakah Jogjakarta bisa mengembalikan kejayaan kulinernya?
つづく
Pak, orang miskin memproduksi anak BUKAN supaya anak itu sukses, tapi supaya si-orang-tua punya budak dan jaminan-hari-tua.
Nggak percaya? Tanya aja ke orang tuanya: "Pak/Bu, kalau anak Bapak/Ibu bisa sukses tapi nggak balik lagi buat ketemu Bapak/Ibu, Bapak/Ibu bersedia nggak?"
Lahir di keluarga miskin, apakah bisa tetap sukses pada saat dewasa? Sangat jarang terjadi. Berikut hasil studi kami di Indonesia
@SMERUInstitute
@ADBInstitute
Rags to riches? Maybe not. Here is what we find in Indonesia
THREAD (1/N)
Apakah waktu itu gue sakit hati "capek-capek belajar tapi harus ngasih contekan"? Enggak. Marah? Enggak. Kecewa? Enggak.
Soalnya, waktu itu, buat gue, nilai UN bukan aspek penting. Yang penting itu "kuliah di mana". Hamdallah, setelah UN gue keterima Sekolah Tinggi Elmu Ikonomi.
If nobody is left behind, then nobody moves forward. Pendidikan Indonesia tertinggal karena pola pikir bahwa, "Harus menunggu semua-daerah siap sebelum memajukan sistem-nasional."
Mirip dengan sentimen, "Untuk apa mendanai LPDP 120 triliun, sementara 3 juta penduduk buta huruf?"
Ambil contoh satu kasus, Nadiem Makarim dengan bangga bilang dirinya menghapus Ujian Nasional.
Tapi terbitlah Asesmen Naaional. Mndptkn tepuk tangan dn apresiasi. Tp sy dikirimi foto ini sm guru di daerah terpencil. Hal-hal semacam ini kami sampaikan ke kementrian.
Salah satu kemungkinan bias Cinta dalam menganggap "dia tidak high-maintenance" adalah mengira bahwa air-super-bersih itu fasilitas yang mudah didapatkan oleh semua orang Indonesia.
That's very untrue. Air super-bersih cuma ada di rumah mewah, kos eksklusif, dan apartemen-mahal.
Konon juga, makanan di tenda-tenda Malioboro nggak enak. Dihidangkan asal-asalan dengan rasa seadanya oleh orang yang baru belajar masak.
Kenapa? Ada teori, karena orangnya ganti-ganti. Tiap beberapa bulan, terjadi turnover/pergantian pemilik-tenda dan koki, kayak starap Jaksel.
Sebagian besar orang Indonesia pakai air PDAM yang disediakan masing-masing pemda, tanpa difilter lagi.
Mutu air PDAM ini beda-beda, tergantung sumber air serta kualitas infrastruktur pemurnian-dan-perpipaan masing-masing daerah. Makin miskin daerahnya, makin rendah mutu airnya.
Allah, Qur'an, and Islam are fabricated and formulated by Muhammad by adopting and modifying various local religions.
Critical reading and comparison with religious texts from Hammurabi era (1956 BC) to Rashidun Caliphate (661 AD) should be enough to bring us to this conclusion.
Murid-murid yang relatif-ambis ini bikin kelompok-kelompok belajarnya sendiri. Biasanya, bareng anak Olimpiade.
Mereka sama-sama paham bahwa UN itu cuma tes yang sifatnya formalitas. Tes yang "asli" ya SNMPTN—tes masuk kuliah. Jadi, belajarnya SNMPTN-oriented, bukan UN-oriented.
Tabir-surya itu unsur paling esensial dari perawatan kulit, setelah sabun dan air bersih. Yang merawat penampilan pasti peduli sunscreen.
Kualitas unsur-perawatan lain (mis. toner, serum, krim-mata, krim-malam, sleeping mask, facial) bisa diperkirakan dari harga/merek sunscreen.
Heran deh sama pengantin-baru yang sensian pas ditanya, "Kapan punya anak?" Harusnya ya jawab aja, "Setelah hamil."
Kalo ditanya lagi, "Kapan nih hamilnya?" ya jawab lagi, "Habis terjadi pembuahan."
Kalo ditanya lagi, "Kapan pembuahan?" ya jawab, "Kalo sel telur ketemu sperma."
Hey, anyway, no beef towards Cinta Laura ya. Dia secara umum adalah teladan yang baik, kompeten sebagai aktris, dan altruis dalam distribusi kekayaannya.
Dia mendirikan dan membantu-mengelola sekolah di kaki Gunung Salak—bentuk pengamanan supaya tidak bisa dikupas Nia Ramadhani.
Guys, the admin of this account is a knowledgeable genius. I'm totally mind-blown.
This is a three-level philosophical message.
Buat ngerti pesan asli di gambar ini, kamu harus ngerti tiga hal:
(1) rasanya makan Indomie,
(2) sejarah Dr. Manhattan, sama
(3) biosentrisme.
Indomie yang dimasak maupun tidak, tetaplah Indomie.
Memang bagi sebagian umat, tidak memasak Indomie merupakan suatu tindakan yang tidak terpuji. Namun ingatlah, kita sebagai umat beragama selayaknya saling mengayomi. Bagaimanapun cara menyantapnya, Indomie tetap di hati.
Please, no hatemongering. Cinta benar saat bilang dia nggak merasa high-maintenance, karena dia membandingkan diri dengan sesama high-earner dengan penghasilan >1 miliar/tahun.
Dia nggak sadar dia high-maintenance. Gue itu mengkalibrasi-ulang standarnya untuk populasi Indonesia.
@Okihita
Fucking tired sama horang kayah yang trying so hard to be the same level sama orang-orang di bawah level mereka. Ya kalian pake aksesori cebanan tapi tetap naik mobil mewah ke mana-mana, perawatan di klinik mahal, and so on. Peak pencitraan.
Bunga kartu kredit itu 0% kalau dibayar L-U-N-A-S tiap kali tagihan rilis. Jadi nggak ada "riba" (untuk kamu yang peduli). Soalnya riba itu nge-riba-ngetz.
Juga, tiap kali transaksi kamu akan dapat bonus. Receh sih—cuma 0.5–1.0% nilai transaksi. Cuma ya lumayan kalau dikumpulin.
Habis krismon lebih dari setengah penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Kenapa? Ya karena keluargamu itu menumbuhkan harta kekayaannya di atas penderitaan rakyat, Mb.
Sekarang kok protes rakyat menderita. Balikin dulu kekayaan negara yang kalian rampok tiga dekade.
Pemilik-tenda fokusnya:
1) Gimana cara uang "pelimpahan lapak" yang dibayar ke pemilik-sebelumnya bisa cepet balik;
2) habis ini lapak yang dia tempati bisa dijual ke siapa, dan dia-sendiri dapat uang "pelimpahan lapak" berapa.
Ini definisi "goreng saham" masyarakat kelas-bawah.
Mengapa Dahulu Islam Berjaya di Bidang Sains?
Karena Arab-Muslim menjajah Persia yang kala itu negara-superpower pusat-IPTEK, "memaksa" penduduknya masuk Islam, lalu mengklaim seluruh IPTEK Persia adalah karya Islam.
Emang ada ilmuwan dari Mekah-Madinah, kota-pusat agama Islam?
Gimana sih, Mbak. Konflik Israel-Palestina itu rame diomongin justru karena ada muatan agamanya.
2 tahun terakhir, korban jiwa Israel-Palestina "cuma" 300 orang. Di rentang waktu yang sama, Arab-Saudi konflik sama Yaman, 27 ribu orang mati, orang Indo nggak ada yang komplen tuh.
Israel-Palestina bukan konflik. Tapi penjajahan & perampasan. Saya nggak peduli agama mereka apa. Saya tau bahwa konstitusi kita jelas: penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan & perikeadilan.
Betul. Dari kacamata Foucauldian, ini masalahnya. Konsep "tidak ada hukuman atau pemecatan bagi guru abal" menjadi pendorong.
Yang semangat (banget) buat ngajar itu guru honorer yang belum diangkat. Begitu jadi PNS, ongkang-ongkang kaki dan ngajar seadanya pun nggak ada hukuman.
Di mata konsumen (i.e. wisatawan Malioboro), ketidaksesuaian harga vs kualitas masakan ini jadi masalah. Feels like a ripoff.
Andai ada tenda yang menu pecel-lelenya dipatok seporsi Rp 200 ribu tapi yang masakin itu Vinsmoke Sanji post-timeskip, ya pengunjung nggak akan komplen.
- Anak-anaknya ngemplang pajak $10.000.000.000
- Kata Bank Dunia, 30% dana pembangunan Indonesia taun '70–'90 diembat keluargamu
- Ya keluargamu itu yang bikin praktik korupsi di Indonesia tersebar luas dan dimaklumi, sampe-sampe orang dianggep aneh kalo nggak ngasih duit pelicin
Bagi penghuni area tropis—khususnya daratan subur—konsep "masa depan" itu aneh dan asing. Istilah "masa depan" itu sendiri jarang dipakai.
Mikirnya, "Aku kegiatannya gini-gini doang, tetap bisa hidup kok. Lapar, ya tinggal jalan dikit, dapat makanan. Ngapain mikirin masa depan?"
Kiat tambahan mengelola keuangan pribadi: Bikin wishlist bernomor-antrean.
Aturan:
1. produk dalam wishlist nggak boleh dibeli sebelum produk di atasnya terbeli
2. pikirkan ulang urutannya tiap minggu (bareng sama meriksa keuangan)
3. tiap butir wishlist harus mencantumkan harga
Mahasiswa yang dianggap "nggak kompeten belajar" aja kena DO kok; kenapa guru yang dianggap "nggak kompeten mengajar" dibiarin terus-terusan mengganggu proses belajar—dan jadi beban anggaran?
Ketimbang diajar sama guru-nggak-kompeten, mendingan belajar sendiri atau kelompok lah.
Nah, yang cenderung "ikutan mengonsumsi hasil contekan secara pasif" adalah murid-murid yang "tidak ambisius" itu.
Di konteks kuliah, ini mirip dengan fenomena, "Bikin skripsi itu yang abal-abal aja lah—yang penting lulus, dapat gelar, kerja. Belajar sungguhan itu ya pas kerja."
Nikah-adat itu bukan 100% tanggungan keluarga-mempelai lho. Baik penyelenggaraan maupun pembiayaan dilakukan secara crowdsourcing (gotong-royong) oleh keluarga besar.
Selain itu tamu undangan juga diharapkan ngasih amplop, jadi uang sewa-gedung dan katering harusnya balik modal.
"Be successful or die trying" mentality is rarely found or taught in Javanese households–yet quite prevalent in Sumatran households.
Mass-cowardice and risk-aversion are usually cultural, regardless of the socioeconomic status. To see a culture's mindset, analyze their proverbs.
Kenyataannya dalam kemiskinan struktural, para orang tua tidak berani menyuruh anaknya untuk bermimpi setinggi langit.
They can't afford to let their child to explore options and choices. They can't provide safety net if they let their child trying risky things.
Rata-rata pekerja Indonesia tidak membayar pajak. Kontribusi PPh21 mereka adalah Rp0. (Penghasilan 4.5 juta sebulan tidak kena pajak.)
Wajar saja ketika orang-orang produktivitas-rendah itu tidak dapat pelayanan-negara. Justru, mereka adalah beban negara karena mendapat subsidi.
Menurut data BPS berdasarkan Survei SAKERNAS pada Februari 2022, rata-rata pendapatan pekerja di Indonesia adalah Rp. 2,8 juta. Bila opinimu tidak mengacu pada fakta ini, maaf opinimu tidak layak untuk dipertimbangkan.🙏🏽🙏🏽🙏🏽
Balik modalnya nggak selalu 100%. Anggap 50–80%. Kalau total biaya pesta 500 juta, artinya uang dari amplop 350–400 juta. Sisanya, 100–150 juta, ditanggung keluarga mempelai.
Makanya orang Batak biasanya kerjanya keras banget, demi ngumpulin modal pesta buat dia dan keluarganya.
Mari, warganet yang pas sekolah (SD-SMP-SMA) pernah diajar sama guru yang nggak kompeten [atau malah ngajarin hal yang nggak nyambung], quote-RT dengan pengalaman pribadi kamu.
Ceritakan, dari kacamata kamu, rasanya hidup di salah satu negara dengan pendidikan terburuk di dunia.
4) Bahkan, sampai tahun 2021, kurikulum Indonesia masih dirancang pakai cara pikir 1950-an sebelum ada internet: "Orang pandai adalah orang yang hafal sebanyak mungkin trivia dan bisa jadi ensiklopedia berjalan."
Alhasil, anak-anak sekolah dibentuk jadi penghapal RPUL dan kamus.
Makin rendah mutu air, makin gampang kena infeksi mis. eksim, bisul, jerawat, kurap, kudis.
Di daerah yang orang-orangnya mandi di sungai atau danau tanpa sabun, penyakit kulit itu umum banget. Cinta nunjukin lengan sama dada bersih itu artinya dia sanggup beli air super-bersih.
Kenapa pemilik-tenda (yang biasanya sekaligus merangkap jadi koki) ganti-ganti? Karena para PKL mempraktikkan jual-beli hak-penggunaan lahan-usaha. Atau, istilah umumnya, "pelimpahan lapak".
Para PKL melihat lapak sebagai investasi. Konsepnya sederhana: "Beli murah, jual mahal."
Oh, ada tambahan konteks sosioekonomi buat fenomena nyontek-massal ini.
Dalam kasus SMP dan SMA pedesaan atau kabupaten, anak-anaknya nggak punya ambisi tinggi, baik karena "capek belajar" maupun "nggak mampu secara ekonomi". Yang lulus SMA lebih milih langsung kerja atau usaha.
Kukira cuma di sekolah-sekolah daerahku aja yang kayak gini, gataunya sudah mengglobal. Bahkan dulu pengawas UN saya malah bilang "Silahkan contekan tapi jangan berisik ataupun gerak dari tempat duduk ntah gimana caranya".
Padahal ya mulai ngerjain jam 9:47 itu nggak masalah. Siapa yang ngelarang coba untuk memulai sebuah tugas atau kerjaan jam 9:47? Buat apa diundur-undur?
Dari sudut pandang industrialis, orang Indonesia itu bukan cuma males sendirian, tapi juga ngajak-ngajak orang di sekitarnya.
6c) Rakyat Indonesia males? Apa buktinya? Gimana cara ngukurnya? Cara paling umum dan gampang ya dengan retrospeksi:
"Seberapa banyak orang-orang di sekitarku yang mendorongku untuk berkembang, versus seberapa banyak orang di sekitarku yang mengajak aku leha-leha dan hura-hura."
Kalo jadi mafia ya konsisten aja jadi mafia. We will hate you, but at least we will respect you for sincerely representing the wicked side of humanity.
Kalo mau mentingin diri sendiri ya jangan ngaku-ngaku mentingin orang lain. Toh semua orang itu egois, radiusnya aja yang beda.
Sebenernya ya, warganet, trik sulap supaya kamar terhindar dari nuansa "kumuh" dan bisa terlihat estetis(?) itu ada 4 poin besar:
(1) cat/plitur dindingnya mulus
(2) lampunya terang-ngejreng
(3) nggak ada barang tercecer
(4) warna perabotan mulus
Berikut penguraian poin-poinnya:
3) Sekitar 90% lulusan S1 di Indonesia itu kualitasnya cuma setara anak SMK. Mereka nggak layak disebut "cendekiawan". Mereka itu cuma:
– tukang hitung
– operator mesin
– buruh lab
– kuli dokumen
"Cendekiawan" harusnya punya skor PIAAC (PISA untuk dewasa) minimal 1400 dari 1500.
Besties, inilah pertanda rendahnya mutu pendidikan IPA di Indonesia. Anak-anak SMA cuma tahu "ada konsep Adam dan ada konsep manusia-purba".
Padahal, poin penting evolusi adalah "semua spesies berasal dari spesies sebelumnya". Manusia dari kera, kera dari ikan, ikan dari cacing.
Dulu pernah nanya soal ini ke guruku. "Kalo Adam manusia pertama, trus fosil jaman dulu itu gimana?"
Dijawab "kan dibilangnya manusia pertama, bukan makhluk pertama."
Tanya lg "kan 6 hari..."
Dijawab lg "emang disebutin pake satuan hari di Bumi?"
Oh how I love my teacher ❤️
Kenapa skor PISA murid Indonesia rendah? Salah satunya, karena gurunya bukanlah orang-orang yang kompeten dalam mengajar.
Salah satu ukuran-formal kualitas guru adalah hasil tes UKG. Berapa nilai rata-rata guru Indonesia? Cuma ~50 dari 100. Emang yang kayak gitu layak jadi guru?
Yang "nyontek secara pasif" itu yang nggak punya ambisi kuliah. Umumnya, meliputi yang lanjut ngelola sawah warisan, mau langsung nikah jadi ibu-rumah-tangga, mau ngambil bootcamp BLK, buka usaha sendiri di daerah.
Yang berniat masuk kampus bagus ya belajarnya tetap gila-gilaan.
Kalau Bestie:
• rapi dalam mengatur keuangan,
• menjadwalkan ~1 jam tiap minggu untuk memeriksa arus keuangan pribadi sekaligus rencana-belanja seminggu ke depan, dan
• mengesampingkan belanja-berbasis-gengsi,
niscaya hidup lebih sejahtera dan penyesalan-keuangan lebih kecil.
Begini Bang
@Miqdadramadhan1
, kesetaraan gender itu bukan soal "siap berantem".
"Kesetaraan gender" itu soal "pengakuan atas wewenang seorang perempuan untuk menentukan peran apa yang ingin dia ambil dalam masyarakat". Ini tentang "kehendak bebas" dan "hak suara" para perempuan.