Berikut adalah stock foto dan video yang sempat tercapture dari aksi #KawalPutusanMK di depan gedung DPR RI yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan tanpa pembatasan apapun. Yang mau nambahin, silakan ramaikan kolom komentar.

Walaupun rangkaian intimidasi ini mungkin masih akan terus dilakukan, Kami tidak takut, tidak akan diam dan akan terus melawan. Kami akan berjuang sampai menang agar tak ada lagi massa aksi yang menjadi korban penyiksaan di kemudian hari. Brutalitas aparat harus dihentikan!.

Berikut adalah curahan hati korban, tulisan yang kesedihannya bisa kita rasakan

Kami bersama dengan TAUD (Tim Advokasi Untuk Demokrasi) telah menolak pelimpahan ini dengan menyampaikan surat keberatan ke Mabes Polri. Harusnya laporan ini ditangani oleh Mabes Polri & Bareskrim, bukan Polda Metro Jaya. Karena Polda Metro Jaya adalah pihak yang Kami laporkan.

Rangkaian intimidasi ini diterima tepat setelah Kami melawan balik bersama TAUD (Tim Advokasi Untuk Demokrasi) dengan membuat 6 laporan ke Mabes Polri. Laporan ini kemudian malah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya, pihak yang Kami laporkan. 

Penculikan dan penyekapan ini berlangsung kurang lebih sekitar 40 menit, setelah itu korban dilepas namun kartu identitasnya tetap dirampas dan dicuri oleh para pelaku. Berikut adalah percakapan terakhir dari salah satu pelaku menurut kesaksian korban.

Setiap kali pertanyaan diajukan dan si pelaku tidak mendapatkan jawaban yang mereka harapkan, korban akan dipukul dan wajahnya disundut rokok. Total pelaku berjumlah 5 orang, berbadan besar dan tegap. Semuanya menggunakan topeng penutup wajah atau balaclava.

Di dalam mobil tersebut, korban kemudian digeledah untuk dicari kartu identitasnya dan diberikan berbagai macam pertanyaan. Korban kemudian juga diminta untuk mengidentifikasi puluhan foto orang-orang yang berkaitan dengan massa aksi.

Sebelumnya Kami memang sudah mendapatkan berbagai intimidasi. Mulai dari dikuntit, tempat tinggal diawasi lalu dapat kiriman bangkai tikus. Puncaknya, 30 Juli kemarin salah satu dari Kami menjadi korban penculikan & disekap di sebuah mobil. Korban kemudian disiksa & diinterogasi

RT @projectm_org: “Setahu saya kepolisian ditugaskan oleh negara untuk mengayomi masyarakat. Tetapi apa yang terjadi? Anak-anak ini dituduh….

Hindari kalau itu pekerjaan jangka panjang, tapi kalau cuma projek sekali kerja kayak speaking dll masih okelah. Karena sesekali mereka tetap butuh untuk ditampar.

Itu makanya menolak tawaran untuk menjadi konsultan lembaga pemerintah ataupun company yang terafiliasi atau bermitra dengan pemerintah adalah pilihan terbaik. Sudah dilakukan sejak dulu dan senang hati akan melakukannya terus sampai mati ✌🏻.

1 Juli kemarin, 14 orang (termasuk 4 orang paramedis) yg menjadi korban penyiksaan, penangkapan & penyitaan sewenang-wenang oleh polisi telah melakukan audiensi ke @KomnasHAM. Siang ini jam 12:00 WIB, Kami akan audiensi ke @kompolnas_ri. Mari bergabung ✊🏻

RT @projectm_org: "Saya izinkan anak saya turun ke jalan untuk belajar mencintai Indonesia," kata Ibu Herlina, "Tapi yang dia dapatkan adal….

Laporan ini terkait dengan dugaan tindak pidana pengeroyokan, penganiayaan dan kekerasan seksual yg dilakukan oleh polisi. Selain itu juga ada laporan etik untuk melaporkan anggota Polres Jakarta Pusat, Sudbit Keamanan Negara Polda Metro dan Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro.

Walaupun sempat dipersulit & menghabiskan waktu lebih dari 12 jam di Mabes Polri, kemarin, 6 laporan telah dibuat. 14 orang yg ditangkap & dianiaya ketika aksi May Day resmi telah melaporkan dugaan tindak pidana & pelanggaran etik yg dilakukan oleh Polisi

RT @NarasiNewsroom: Peserta aksi May Day mengatakan mereka mengalami tindakan kekerasan seksual sampai penganiayaan oleh aparat kepolisian….

Hari ini, 7 orang teman-teman yang lain tengah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sebagai bentuk dukungan, hari ini Kami akan kembali ke Polda untuk memastikan bahwa teman² Kami baik-baik aja. Silakan jika teman² semua mau ikut bergabung.

Kemarin, Kami, 7 dari 14 orang yang ditangkap dan disiksa oleh polisi (termasuk 4 orang paramedis) telah diperiksa sebagai tersangka di Polda Metro Jaya. Setelah >9 jam pemeriksaan, Kami semua sepakat menolak menandatangani Berita Acara Pemeriksaan ✊