Tadi pakar lingkungan UI bicara di Kompas TV. Bagus sekali. Bicara hati-hati sekali. Tampak tak ingin terjebak dikotomi politik dukungan ini itu.
Apa katanya?
- sebuah utas.
Kalau di daerahmu kelapa murah, cobalah bikin minyak kelapa. Tiga biji kelapa tua ukuran standar bisa jadi 1 botol (750 ml). Caranya mudah.
1. Parut.
2. Peras sampai sisa ampas.
3. Diamkan semalam (peras di waktu petang).
4. Besok paginya, ambil kepala santan...
Mensos kader PDIP itu diganti karena korupsi. Korupsi bansos akibat pandemi. Pandeminya kian mengganas. Jadi itu masalah besarnya. Bukannya malah urus gelandangan.
Kabar dari Gola Gong, pengarang cerita Lupus meninggal. Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Terima kasih, Hilman Hariwijaya, karena telah mengisi penuh imajinasi masa remaja kami.
Itulah dulu yang kami buat di kampung. Kami tak pernah beli minyak goreng sampai minyak sawit menyerang...
Pabrik-pabrik kecil minyak kelapa di kampung kami (kakek kami punya) pun tutup.
Tapi dalam skala rumah ibu saya sesekali masih bikin minyak kelapa.
@ernestprakasa
Saya ngalamin zaman Orba. Mirip? Selangkah demi selangkah makin menjelma sama, ototiter. Misalnya: korupsi jadi mubah, kolusi lumrah, nepotisme boleh. Karena itu perlu diperingatkan. Jangan nunggu benar-benar mirip atau malah lebih ototiter baru bergerak.
Kepala santan itu minyak kelapa mentah. Ngapung di atas air.
5. Jerang itu kepala santan, aduk terus, sampai jadi minyak matang. Tandanya tai minyaknya keras, jangan sampai gosong, warna minyak nanti tak jernih.
6. Saring, pisahkan minyak dan tai minyak.
7. Simpan dlm botol.
KETIKA Presiden Jokowi bertanya soal efektifitas subsidi pupuk, kenapa angka penularan Covid-19 belum turun juga, kenapa Indonesia masih impor pangan, dia sedang mengkritik dirinya sendiri. Dia tak akan ditangkap. Selamat pagi.
@fadjroeL
Di video itu yang disebut BIPANG AMBAWANG dari Kalimantan. Spesifik. Yang adalah babi panggang. Bipang berbahan beras itu dalam bahasa Banjar kita sebut "walatih" atau "walatih bepang". Saran saya kalau harus ada juga cemilan Kalimantan disebut, pilih DODOL KANDANGAN.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Jangan beli buku bajakan.
Seorang kakek bermain bersama cucunya. Udara segar. Hewan-hewan peliharaan bermain riang.
"Kamu suka binatang apa?" tanya si kakek.
"Apa saja, Kek. Yang penting bukan hewan yang terbakar, karena terjebak api di tengah hutan..."
Dulu reformasi diperjuangkan karena terbukti bahwa korupsi, kolusi dan nepotisme meruntuhkan negeri ini. Apa yang tersisa sekarang dari itu semua?
Cc:
@jokowi
@fadjroeL
@TeddyGusnaidi
Jadi kicauan (berbayar?) ini mau memframing:
1. Mengritik pemerintah yang lamban adalah anti-NKRI?
2. Pemerintah sudah lakukan antisipasi yang benar krn itu wabah ini lambat masuk?
Huh, yang 1 sok paling memiliki NKRI yang 2 mendustai akal sehat demi nama baik rezim nan kacau.
4. Tapi sejak 2017 program tak lanjut oleh Gubernur Anies. Karena komitmen politik tak mau menggusur. Janji kampanye. Ini tak beliu sebut. Di bagian ini pun beliau sangat hati-hati bicara. Kalau dikerjakan memang menyangkut relokasi ratusan ribu orang... (?) kata beliau.
8. Itukah yang dimaksud Gubernur Anies sebagai sunatullah? Air harusnya masuk ke tanah? Tidak, Pak. Tak semua air masuk ke tanah melalui proses infiltrasi. Ya, itu nama ilmiahnya :). Pasti ada yang ngalir di permukaan. Runoff. Apalagi pada lahan yang tak bervegeasi.
Saya makin yakin memandang sastra dengan topografi yang dijelaskan Jacob Sumardjo dalam "Sastra dan Massa" udah paling bener. Ada sastra avant garde, sastra mainstream dan sastra populer. Semuanya harus ada dan berkembang kalau sastra mau sehat.
Ada majalah sastra di Instagram?
Ada!
Nama akunnya: (at)instafiksi. Berisi kisah-kisah fiksi.
Seperi majalah Kisah atau Cerpen yang dulu pernah ada.
Cara berlangganan gimana? Jadilah pengikutnya. Follow!
Dengan segala hormat, saya berpikir kalau ada nama untuk satu sajak berbentuk tetap maka orang yang paling berhak mendapatkan itu adalah Sapardi Djoko Damono. Karena itu saya mengusulkan sajak yang saya sebut sebagai sajak sapardian.
#sapardian
Tentang Seni - Arief Budiman (1941-2020), Horison No. 5, November 1966. Sebuah esai klasik yang sangat penting dibaca, terkait manusia dan seni, manusia dan teknologi, manusia dan alam.
Korupsi menteri di kabinet saya ini benar-benar menampar muka saya! Susah payah saya membangun kepercayaan rakyat bahwa saya serius membersihkan negeri ini dari kolusi, korupsi, dan nepotisme.
Ini contoh pernyataan yang bagus sekali kalau keluar dari dari seorang presiden.
Semakin sulit krn sejak awal pandemi ini diremehkan. Ah, masih jauh, ah, kita kebal karena nasi kucing... dua minggu grafik turun, pertengahan desember sudah reda, kok... dst.
Masih ingat, Pak?
12. Artinya, seektrem apapun, air bisa diperkirakan seberapa besar volume debitnya. Lalu bisa diperkirakan seberapa banyak saluran yang perlu disiapkan agar tak antre sebelum masuk ke tanah atau saluran apapun lah... intinya jangan menggenang lama. Ah, teori... :)
Komunisme itu masih dan akan tetap terlarang di negeri ini. Menganut dan menyebarkannya adalah pelanggaran hukum. Jika rezim ini katanya membiarkannya berkembang ya segera diturunkan saja. Penguasa kok melanggar hukum.
11. Tadi saya ada baca twit gini... Oi, ini cuaca ekstrem, mau salahin siapa? Ya... tetap manusia yang salah. Dulu, waktu kuliah kami bisa memprediksi curah hujan tertinggi di sebuah hutan misalnya, dengan mencari tanda bekas permukaan air banjir tertinggi.
9. Apalagi lahan di kota Jakarta yang penuh rimba beton. Debit air bisa dihitung.. curah hujan, kali lama hujan, kali luas daerah yang hujan :). Nah di situlah drainase dirancang. Drainase itu rancangan bagaimana air lekas disalurkan. Waduk... laut, sungai, pokoknya gak nggenang.
10. Saya gak paham itu. Saya cuma belajar sedikit irigasi untuk pertanian. Bukan drainase. Tapi intinya... Air dan tanah itu membentuk sistem yang seimbang. Ketika manusia mengganggu keseimbangan itu, maka harus ada upaya agar alam tak enggan melihat tingkah kita.. (Eh, Ebiet?)
Israel adalah proyek properti mewah dengan brosur bombastik yang disobek dari kitab suci. Israel adalah pengembang yang meratakan lahan Palestina dengan roket dan peluru kendali.
(Cerita Annelies Marie Frank untuk Nadine Abdel Taif)
Kata Bung
@JJRizal
tak ada buku di dalam kepala negara ini. Apalagi buku puisi. Tak ada tradisi menghargai penyair dengan menerbitkan karY lengkapnya. Buku Rendra ini? Diterbitkan oleh Institut Terjemahan dan Buku Malaysia, 2016. Kenapa? Karena bagi Malaysia Rendra penting.
Doa Akhir Tahun
TUHAN, mohon
Dewa 19 tidak
merekrut vokalis lagi
di tahun depan,
tapi Indomie
bolehlah menambah
beberapa varian
rasa baru.
Mohon jaga
stabilitas
gula darah kami,
dan jauhkan kami
dari golongan
penyair yang
mati gaya.
Amin.
(2022)
2. Kata beliau, jika tak melakukan apa-apa, Jakarta pasti akan banjir. Jika semua rencana dilakukan pun tetap akan banjir sekitar 20 persen dari wilayah yang saban tahun terdampak. Tapi air hanya akan meninggi 1-2 jam. Lalu lekas masuk ke sistem penyaluran ke laut.
7. Tambahan pendapat saya yang pernah belajar dasar-dasar hidrologi nih... tadi menyimak beliau kayak kuliah lagi. Soal keseimbangan hidrologis. Curah hujan bisa diprediksi polanya. Kapasitas tanah menyimpan air hujan bisa dihitung. Juga air yang jadi air permukaan (runoff).
Halo, Negara, dulu ada ketua dewan tinggi rakyat yang mencuri uangmu dari anggaran bikin KTP elektronik kami. Sekarang data kami dicuri dan dijual. Sebenarnya bisakah kamu melindungi kami? Atau paling tidak data kami itu?
Semua orang punya bahan untuk ditulis menjadi puisi. Apa itu? Perasaan kita sendiri. Emang ada manusia yang hatinya kosong tanpa perasaan?
😊
---- sebuah utas.
Di tengah pandemi, naluri survival bergejolak. Kami tanam apa saja yang bisa. Benih? Dari sisa konsumsi. Mulai tampak hasil. Belum panen tapi sudah bahagia. Paling tidak sudah bisa pamer di linimasa.
Teringat diskusi dengan seorang kawan yang selalu punya analisa dan opini yang cerdas. Kenapa buku-buku kutipan itu sekarang sedemikian laku?
Katanya, "orang sekarang perlu caption. Hari-harinya, hidupnya, perasaannya, ibarat gambar yang perlu teks yang pas."
3. Apa yang harus dilakukan? Pembuatan waduk di hulu (sepertinya sudah dikerjakan), dan pembebasan 100 ha lahan di sana. Di kota perlu mengembalikan kadalaman waduk. Waduk Sunter (?) misalnya. Setelah digali 3 meter banjir di kawasan itu jauh berkurang.
5. Naturalisasi penting. Sebab air hujan itu harus dikelola benar. Supaya jadi simpanan nanti di musim kering. Itu perlunya penataan di hulu. Bendungan yang sementara menahan air hujan dan daerah resapan/tangkapan yang menyimpa air di tanah.
1. Nama beliau Tarsoen Wahyono. Disebutkan beliau anggota tim apa gitu. Terkait penanggulangan banjir di ibukota. Menurut beliau semua kajian sudah ada dan rencana pun ada.
6. Jadi ini bukan sekadar mengatasi banjir. Tapi manajemen air hujan. Bendungan saran beliau di Bojong (?) bukan Katulampa. Itu bisa untuk air 2 juta orang Jakarta. Juga bisa atasi banjir tahunan. Tapi kanal banjir, bantaran, beberapa waduk di kota wajib dinormalkan dialamikan.
1. Bahasa itu bunyi yang punya makna.
2. Aksara itu lambang bunyi.
3. Membaca artinya membunyikan dan memaknai aksara.
4. Gugus aksara yang bisa dimaknai itu disebut teks.
5. Puisi adalah teks yang memaksimalkan potensi bunyi dan makna bahasa itu.
Kenapa? Balik ke no. 1.
Tulislah saja. Tak usah peduli itu puisi atau bukan. Berdayakan seluruh kemampuan bahasa yang kau tahu, dan kerahkan seluruh kemampuan berbahasa yang kau punya.
Saya berlangganan data . Buat saya ini surga. Surga data. Seluruh isi Kompas dari edisi pertama tersedia. Bisa diakses. Tentu saja tak gratis. Saya menyetor sejumlah dana sebagai deposit. Lalu tiap artikel yang saya unduh deposit itu terpotong.
@mudzakirmanaf
@Smsl_alghozali
@AndryWaseso
Invasi alumni IPB ke perbankan terjadi saat industri perkebunan melesat. Bank perlu orang yang paham pertanian untuk mendukungnya. Dirut BRI sekarang itu alumni IPB. Jangan marah....
Seperti malam turun mengisi hutan
Seperti seseorang dari kanvas Jeihan
Seperti gunung dilembapkan hujan
Seperti genang embun bangku taman
Seperti laut mendamaikan cakrawala
Seperti azan subuh di masjid desa
Seperti harum madu pada dasar bunga
mimpi tak berjarak lagi dari yg nyata
SESEORANG kudengar
pernah berkata,
"senjata membuat seseorang
berani maju ke medan tempur
menghadapi kematian,
dan puisi membuat
seseorang berani
memasuki dirinya
menghadapi kehidupan."
Semakin keras usaha dewas KPK membela diri meyakinkan bahwa mereka tak hambat kerja penyidik, maka semakin tampak betapa ribetnya kini penindakan. Memuja prosedur? Korupsi itu melanggar semua aturan. Pemberantasannya malah dikungkung aturan.
Rezim ramah koruptor!
Kenapa balon hijau yang meletus pada lagu dari masa kecil kita itu?
Karena rima, sanjak.
.... hijau
.... kacau
Lirik lagu itu penuh rima
.... lima
.... warnanya
Juga
.... kelabu
.... dan biru
Diakhiri juga dengan rima
.... empat
.... erat-erat.
1. Bahasa itu lisan dan tulisan.
2. Tulisan, bahan tertulis, bahasa tulis disebut literatur.
3. Kegiatan baca-tulis disebut literasi.
4. Menulis dan baca karya sastra bagian dari literasi.
5. Sastra? Seni dgn bahasa sebagai medium utamanya.
Bahasa? Balik ke no. 1.
Saya kenal dengan Dwi Djoko Wiwoho, narasumber Tempo, simpatisan ISIS yang sudah pulang. Dia pegawai di humas Otorita Batam. Sebagai wartawan saya kerap bertemu dia.
Tak kenal puisi-puisi Indonesia? Kenal hanya puisi dari penyair yang itu-itu saja? Silakan main ke . Sudah terhimpun 1.269 puisi di sana. Dan akan terus bertambah.... karena itu saya kasih nama Antologi Tumbuh.
Kami tak mau sakit. Virus itu bukan kami yang undang. Kalau negara meminta kami bayar untuk dapat vaksin yang dibeli dengan uang kami itu negara ini kok kayak pedagang saja.
KADER partai wong cilik yang diantar ke Senayan dengan suara tertinggi di dapilnya, lalu melenggang mulus masuk kabinet, dapat penghargaan tokoh inspiratif, menteri terbaik, eh menyunat uang bantuan bencana untuk rakyat.
Selamat pagi Indonesia, selamat tinggal mimpi indah.
Salah satu jurus penting dalam puisi adalah ketidaklangsungan. Keberjarakan. Distancing. Antara apa? Apa yang mau disampaikan dan cara mengatakan.
Kok gitu? Karena bahasa memungkinkannya. Bahasa menyediakan banyak kata untuk dipilih untuk menyampaikan satu maksud yang sama.
Puisi itu fiksi. Kalau pun bukan ada yang bilang ia fakta yang diberi jarak dari fakta. Melihat di atas kenyataan. Imajinasi. Aktivitas yg berurusan dengan keserbamungkinan. Tak selalu harus aku yang hadir. Dalam puisiku aku bisa jadi kamu, jadi dia, jadi benda. Jadi apa saja.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bercerita. Kita suka bercerita. Kita suka mendengar cerita. Bercerita adalah kebutuhan. Kadang kita perlu ada orang mendengarkan kita bercerita. Curhat, misalnya. Kita perlu didengar.
#esaipersonal
Sudah terpilih 672 puisi di . Hampir setahun saya mengumpulkannya: puisi dari penyair Indonesia yang sudah memberikan sumbangan bagi keberagaman dan kekayaan puisi kita. Silakan menikmati apa yang saya sebut sebagai antologi tumbuh.
Kami percaya puisi adalah jalan baik. Jalan untuk mengekalkan dan menyebarkan kebaikan hidup. Kami percaya puisi adalah cara memuliakan bahasa, bagian dari upaya membangun peradaban. Kami ingin merayakannya bersama sebanyak-banyaknya orang-orang baik, bersama Anda semua.
dia sekarang sudah tenang, kata malam
pada bunga-bunga yang masih berpegangan
yang tadi bergantian memeluk tubuhnya
dia sekarang tak sakit lagi, kata tanah
pada batu nisan yang terus saja membaca
memastikan nama yang tertulis padanya
#sapardian
Bagaimana cara berpuisi? Mulai dengan melatih diri mahir menyadari perasaan. Rumuskan perasaan itu dengan kata-kata. Tak usah mencari kata yang tak kita kenal. Pakai kata yang akrab. Mulai dengan kalimat yang sederhana saja. Tulis terus hingga perasaan itu terwujud dlm kata.
Mumpung lagi tren. Menikahlah. Tumben kata ini jadi trending topic. Bagi saya menikah itu keberanian untuk mempertanggungjawabkan cinta saya. Berkomitmen pada yang saya cintai. Sederhana saja: tanggung jawab & komitmen. Tanpa itu, kata mama saya, lelaki tak ada harganya.
Bisakah seorang penulis Indonesia hari ini bilang, "saya tak terkait dengan tradisi sastra di negeri ini?"
Oh, tidak. Ketika dia memilih menulis dalam bahasa Indonesia, maka dia terkait dengan sejarah bahasa itu, dan juga tradisi sastranya.