Katanya emosi itu seperti tamu. Kita izinkan masuk. Kita persilahkan duduk, lalu kita dengar mereka dengan tuntas, tapi jangan biarkan mereka mengambil rumah kita.
Ketakutan, kekecewaan, kesedihan, itu silnyal tubuh, bukan identitas diri. Mereka datang sebagai petunjuk, bukan pembatas. Mereka ada sebagai pengingat, bukan pengikat yang membuat kita berhenti bertumbuh.
Tasbih bukan hanya aktivitas makhluk kepada Tuhan, tapi juga keterciptaan itu sendiri adalah pujian. Bukan sekadar kehendak sadar manusia, tapi status keberadaan alam semesta itu sendiri adalah tasbih. Wallohu a'lam.
Pada percakapan-percakapan yang pernah saling memeluk. Pada tatapan-tatapan yang pernah saling menyambut. Rindu tumbuh tanpa bersuara. Mencari-cari alasan untuk selalu bersua.
Mungkin perjalananmu tidak hebat. Perjuanganmu biasa-biasa saja. Atau sesuatu yang sedang kamu kejar tidak terlalu besar. Tidak apa-apa. Yang pasti itu tetap bermakna.
Dan kita bertemu sebagai dua orang asing yang tidak lagi saling membutuhkan. Sama-sama hancur tapi tidak saling menguatkan. Sama-sama sakit tapi tidak saling menyembuhkan.