I love my gf so much

Ramiz is my friend and relative and one of the most resilient people I know. It is also worth mentioning that all his kids were killed by an Israeli airstrike on the church. It’s hard to imagine how such a crucial detail is missing @Reuters

GUYS TOLONG BANTU BIKIN VIRAL, GUYS. KORBANNYA TEMAN AKU DAN PELAKUNYA ANAK ANGGOTA TNI YANG DITITIPIN UNTUK KERJA DI SANA. KORBANNYA BUKAN CUMA TEMAN AKU, ADA BANYAK KORBAN LAIN. DAN TEMAN AKU UDAH NOLAK BERKALI-KALI. DAN DI TIKTOK MASIH BANYAK YANG MENYALAHKAN TEMAN AKU.

8/14 To say “you are no longer a Christian” because of sin is not the teaching of the historic Church. The Church has called such a one to repentance, confession, and reconciliation. “If we confess our sins, he is faithful and just to forgive us” (1 John 1:9).

We often recognize polka dots and pumpkins in Yayoi Kusama’s works, and without any narration or statement, you wouldn’t know shit about it. But did she fail as an artist? Ask Museum MACAN, MoMA, and Louis Vuitton.

*sepertibitu disini maksudnya mimesis, keindahan yang meniru apa yang tampak. Seniyang seperti ini dipandang rendah oleh Plato karena seni seperti itu hanya merupskan tiruan dari tiruan yang ada di alam benda yang meniru ide yang ada dalam kepala kita.

Jadi apa "keindahan" pada karya Bina? Tidak untuk dilihat dengan kacamata formalis Roger Fry, melainkan indah karena karya Bina politically dan morally correct.

Dari Indonesia sendiri dalam buku "Seni Lukis, Kesenian, dan Seniman" (Soedjojono dalam Jim Supangkat, 2000) yang berupa kumpulan tulisan Soedjojono, beliau menekankan betapa pentingnya seniman untuk setia kepada "kebenaran" dulu, baru "kebagusan".

Estetika yang ditawarkan tidak lagi soal menyoalkan "keindahan" yang sekedar memanjakan mata. Namun, "keindahan" yang menggugah pertanyaan-pertanyaan atau mungkin keprihatinan terdalam Bina, khususnya, untuk diperbincangkan terbuka di ruang pamer.

Kalaupun ingin dilihat dari segi "estetik"nya - apa sih keindahan? kapan kita bisa bilang sesuatu itu indah? Tentu tidak adil jika karya ini ingin dilihat dengan konsep keindahan yang seperti itu. Tentunya dalam kekayaan wacana seni, terdapat banyak konsep estetika yang lain.

Mangsud? maksudnya komentar atau tafsir aneh dari karya ini tidak menjadi tanggungan Bina selaku seniman, melainkan tanggungan setiap orang yang beropini aneh itu sendiri. Tugas Bina hanya untuk memantik diskusi yang jujur dan telah terealisasikan dengan baik.

Roland Barthes dalam Pooke dan Newall, 2008

Pada pameran Artexpo, dengan kacamata Barthes, permisa dipersilakan menafsir sesuai dengan kekayaan intelektual masing-masing, sehingga menciptakan suatu rantai tafsir yang meluas tetapi juga melengkapi atau bahkan saling mengritik.

Jika memang ingin kembali kepada Barthes dengan teori "death of the author"-nya, Bina selaku seniman tidak memiliki kuasa ataupun tanggung jawab apapun terhadap penafsiran karyanya. Seniman bukan penentu utama bagi pemirsa untuk menikmati karya.

Titik keberhasilannya terletak bahwa kemudian masyarakat berdiskusi kembali mengenai apa itu seni, seni yang baik harus seperti apa, dan bahkan saking berhasilnya sampai mengeksposisi komentar-komentar misoginis yang mungkin selama ini terpendam.

Bahwa banyak diskusi yang terjadi, pro atau kontra, seputar karya ini sudah menjadi bukti solid bahwa karya ini bekerja dengan sangat baik dan bertemu audiens yang tepat.

hi guys im the artist behind this artwork at pasar seni today hehe terima kasih untuk ragam reaksi dan diskusinya ♥️ (foto kiri dari pameran sebelumnya heheheheheh gaada foto bagus)

Ya beda dong lu sm dosen jir. When it's a professor, it is their job, theyre a professional, and you go to them so you can get better. When you do it, you're just hurting the artists' feelings because they never asked for it

pantes aja kok rasanya anak-anak Kongres ngeliatinnya kek rada gmn gitu

malu bgt kalau kyk gini ceritanya majang muka di Kongres

https://t.co/XOF2JLAFN6