ㅤ
Mengikuti langkah selanjutnya, setelah isi di dalam kuali panas. Audrey meraih satu tangkai bunga mawar dengan hati-hati. Lalu memetik 7 buah kelopak bunga mawar untuk ditambahkan ke dalam kuali.
ㅤ
Langkahnya terhenti di dekat
@allegheniensis
, “Next. Silakan ambil bunga mawar masing-masing dan petik tujuh kelopak untuk dimasukkan ke dalam kuali. Jangan sampai salah hitung, yaa!”
ㅤ
Tahap keenam dengan bahan kelima, yaitu seikat rambut unicorn. Ditambahkan ke ramuan di dalam kuali dan diaduk dengan kuat. Audrey mengaduk ramuan dengan dua tangannya.
ㅤ
“Bahan kelima,” ujarnya sembari mengedarkan pandang. “Tambahkan seikat rambut unicorn lalu aduk kembali isi kuali kalian hingga rata.”
Bina memberikan jeda sebelum melontarkan pertanyaan lain, “Ada yang tahu setelah ini kita tambahkan bahan apa?”
ㅤ
Setelah mengaduk isi kuali, Audrey kembali menambahkan sebotol kecil morning dew ke dalam kuali. Lalu mengaduk kuali dengan kuat.
“Aduk, aduk, aduk.”
ㅤ
“Aduk perlahan, lalu tambahkan morning dew yang ada di dalam botol kecil. Setelah itu kita aduk dengan kuat dan panaskan.” Tungkai sang gadis mulai bergerak mengelilingi barisan para murid.
ㅤ
Di dekat danau hitam, berdiri seorang puan yang menunggu para muridnya.
“Selamat malam, Professor Luna.” Audrey sedikit tersengal-sengal karena berlari dari koridor menuju danau hitam.
ㅤ
ㅤ
“Oh! Kalian sudah datang,” sambut sosok perempuan itu dengan seulas senyuman terpatri pada durja. Menghentikan kegiatannya, ia menghadap para murid. “Selamat malam, semua! Malam ini kelas kita akan dilangsungkan di rumah Bunda. Yuk langsung berangkat, melalui pintu itu.”
ㅤ
ㅤ
Dalam setiap angka yang diperoleh dari ramalan the pinnacles akan berisi pengertian upaya yang harus dilakukan seseorang dalam masa-masa tertentu. Dan ramalan ini terbagi dalam 4 fase.
ㅤ
ㅤ
Suara tercepat berasal dari sosok pemudi berambut pirang. “Cepat sekali, Reggie. Bunda sampai kaget,” ucapnya sebelum menambahkan, “tapi benar sekali, ramalan angka puncak terdiri dari empat fase.”
ㅤ
ㅤ
Bahan terakhir yang dimasukkan ke dalam kuali, yaitu bubuk rimpang jahe. Setelah itu ramuan di dalam kuali harus dipanaskan. Audrey menghela napasnya sejenak sembari memanaskan kuali.
ㅤ
“Tepat sekali! Sebelum kita masuk ke langkah terakhir, silakan tambahkan bubuk jahe kemudian panaskan ramuannya.” Setelah memberikan petunjuk langkah berikutnya, sang gadis memberikan beberapa instruksi kepada Tama.
️ㅤ
Clairsentient merasakan energi dengan intuisinya. Dengan tubuh dan emosinya, mereka merasakan energi dari orang lain terkait saat ini, masa lalu, atau masa depan orang itu. Clairsentience sendiri mirip dengan Empathy, namun tetap ada perbedaan yang signifikan.
️ㅤ
ㅤ
Masuk ke tahap ke lima, gadis itu memotong Lady's Mantle yang sudah dikeringkan sampai menjadi potongan yang sangat kecil, dan memasukkannya ke dalam kuali.
ㅤ
Melihat para murid sudah selesai menambahkan bahan ketiga tersebut, ia kembali membuka suara. “Selanjutnya kita bisa mulai mencincang Lady’s Mantle yang sudah kering. Jika sudah, bisa langsung dimasukkan ke dalam kuali dan diaduk."
ㅤ
Papa Arghie memberikan sebuah contoh bagaimana combination spellcasting itu dapat dilakukan dengan sangat baik. Lalu beliau meminta para muridnya untuk mencoba perpaduan mantra apa yang baik untuk disatukan.
ㅤ
⠀
Mr. Clark mengubah posisi kursi murid-murid secara non-berbal, mereka duduk mengelilinginya, dekorasi yang pas untuk berdiskusi.
“Sebelum berdiskusi kecil, Papa akan memberikan contoh penggunaan Combination Spellcasting.” Semuanya segera menatap easel.
⠀
ㅤ
Seorang gadis yang akan menggantikan Professor Ben tengah menunggu mereka dan mempersilakan mereka untuk masuk. Satu-persatu murid melewati pintu dan tiba di suatu taman.
ㅤ
️ㅤ
Audrey menepi membiarkan teman-temannya yang lain untuk menyerahkan perkamen yang mereka temukan.
“Sedikit sulit ketika mengendalikan gerakan tongkat dengan kelincahan gerakan kelinci, Miss.”
️ㅤ
⠀
⠀
Setelah memastikan jumlah gulungan perkamen yang dikumpulkan sesuai dengan jumlah awal, Naraya memandang murid-murid lagi. “Bagaimana praktiknya? Apakah sulit mengendalikan kelinci?”
⠀
⠀
ㅤ
Setelah itu, gilirannya yang bangkit berdiri. Sebelumnya ia mengucapkan salam kepada sang kakak kelas.
“Terima kasih kak
@desizres
sudah bersedia mengajari kami selama satu term ini. Sampai jumpa lain waktu.”
ㅤ
️ㅤ
“Eh, begini kalau tidak fokus. Kali ini harus lebih fokus, abaikan suara di sekitar, abaikan kondisi di sekitar.” Gadis itu bertekad untuk segera menyelesaikan mantranya.
️ㅤ
️ㅤ
Usai melaporkan perihal berhasilnya ia mengubah patung kecil menjadi kelinci. Sekarang waktunya gadis itu untuk mengarahkan kelincinya mencari ke setiap penjuru Courtyard, sebuah kertas yang sang pengampu sembunyikan.
️ㅤ
ㅤ
Tantangan di dunia yang tengah mereka tempati itu tiada habisnya. Bukan hanya tentang memburu waktu hidup. Ada pula yang menginginkan hidup mereka, waktu mereka. Suara sang bunda memberi mereka arahan untuk segera menggunakan tongkat sihir.
ㅤ
@amertadya
ㅤ
Belum sempat mendapatkan jawaban dari Sylvia, tiba-tiba saja segerombolan laki-laki bertubuh kekar dengan wajah menyeramkan mengelilingi mereka dan menunjukkan seringai yang menyeramkan. “Serahkan waktu yang kalian miliki. Atau kami akan merebutnya secara paksa.” Ucap si…
️ㅤ
Nampaknya mereka tengah berada di kawasan pertokoan. Seorang wanita muda menyapa mereka. Oh benar, mereka tengah berdiri di depan Wizarding Hairdressing Salon. Yang ada di depan mereka adalah Miss Cherie.
️ㅤ
️ㅤ
Langit tampak mulai gelap. Hembusan angin malam yang dingin menemaninya yang tengah bersandar di dinding.
“Selamat malam. Selamat datang di Wizarding Hairdressing Salon!” sambutnya. Ia pun membuka pintu. “Sudah berkumpul semua kan? Kalau begitu mari masuk.”
️ㅤ
️ㅤ
Clairaudience berasal dari bahasa Prancis, clair berarti jernih, dan audience adalah kegiatan mendengarkan. Atau bisa diartikan sebagai pendengaran yang jernih. Clairaudience tidak bisa didengar oleh telinga biasa atau pendengaran biasa.
️ㅤ
ㅤ
Aurélie berdiam sebelum melanjutkan penjelasannya. “Pengertian Clairaudience itu sendiri adalah kemampuan untuk mendengar suara atau pesan yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia biasa,” jelasnya.
ㅤ
️ㅤ
Menikmati libur panjang, membuat gadis itu hampir saja lupa akan kelas malam itu. Dengan tas yang sudah siap dengan buku catatan dan tongkat sihirnya, ia melangkah menuju kelas.
️ㅤ
⠀
“Silakan duduk, aku akan bertanya.”
Sekarang ucapannya tidak mudah dipercayai lagi, mereka memeriksa setiap kursi dan meja atau kolong meja jika ada yang mencurigakan.
“Apa saja mantra-mantra penyengat? Tidak ada apa-apa, duduk lah.”
⠀
@ProfsAltair
Happy Birthday, Bapak Altair. 🎂
Semoga selalu sukses dan apapun yang jadi keinginan baiknya akan segera tercapai. Bahagia menyertai setiap saat. Aamiin.
Ingin kelas tanpa abstain satu pun selama satu term, belum kesampaian sampe hari ini. *berdoa* Aamin.
️ㅤ
“LAP-i-fors!” Dengan penuh konsentrasi dan tekad, gadis itu menggerakkan tongkatnya tepat ke patung kelinci kecil itu. Seketika muncul cahaya kehijauan dari ujung tongkatnya. Dan setelah itu, muncul seekor kelinci di depannya.
️ㅤ
ㅤ
The Pinnacles adalah indikator prediktif yang berisi angka yang akan menuntun seseorang dalam mencapai sesuatu di periode tertentu mereka. Audrey masih menelaah maksud dari pengertian materi itu.
ㅤ
ㅤ
Luna mengakhiri kalimat dengan sekali lagi menggunakan kekuatan sihirnya ke arah papan. Penjelasannya pun kembali diutarakan, “Jadi, ramalan pinnacles adalah indikator prediktif yang terdiri dari serangkaian angka. Hasilnya dapat menuntun kalian ke puncak pencapaian terbesar.…
️ㅤ
“Selamat pagi, saya Audrey Henrietta Diederich siap mengikuti ujian.” Tarikan napas panjang nan lega, turut mengembalikan keberaniannya sedikit demi sedikit.
@AH_NEWT
️ㅤ
ㅤ
Sebuah pertanyaan yang cukup membuat Audrey terdiam berpikir.
“Euhm, hari ini Odi sudah membantu teman untuk mengerjakan tugas, lalu menjadi anak baik di kelas.” Seperti seorang anak kecil, gadis itu memilah jawabannya.
ㅤ
"Syukurlah jika banyak yang sehat. Kondisi saya juga cukup sehat, terima kasih sudah bertanya."
Archie meletakkan tas slempang miliknya dan berjalan ke tengah kelas. "Sebagai preambule, dan berhubungan dengan materi kita, saya mau bertanya, what good deeds have you done today?"
ㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ𝓘𝓽❜𝓼 𝓥𝓪𝓵𝓮𝓻𝔂’𝓼 𝓓𝓪𝔂!
Hope your special day brings you all that your heart desires. Here’s wishing you a day full of pleasant surprises. Happy birthday,
@ArrowOfEclipse
!
ㅤ
ㅤ
Masih asik dengan catatannya, Audrey mendongak ketika sang pengampu mengatakan materi malam itu sudah selesai. Ia lantas mempercepat kegiatan mencatatnya.
ㅤ
ㅤ
Hawthorn miliknya kembali terangkat kemudian diayunkan guna mengganti pertanyaan pada layar. "Next! Ada yang tahu jawabannya? Mungkin yang kemarin praktik sudah mencobanya juga, nih."
[ QRT WITH VC. DL: 18.58 ]
ㅤ
@MissArletta
️ㅤ
Audrey mengamati parasnya yang telah dirias. Rona puas nampak jelas saat ia tersenyum. Gadis itu mengangguk pelan, “Tentu, Miss! Riasannya sangat pas. Miss Cherie keren sekali.”
@MissArletta
️ㅤ
ㅤ
Kak Kenji terlihat mulai memasuki kelas. Kelas malam itu masih bersama kak Kenji karena Professor Altair yang belum bisa menghadiri kelas. “Selamat malam kak, terima kasih kudapan manisnya.”
()
ㅤ
⠀
“Semoga belum terlalu lama menunggu. Omong-omong, bagaimana kabar kalian?” Pertanyaan kembali ia berikan sebagai bentuk sapaan. “Malam ini bersama dengan saya, ya, karena Profesor Everleight masih berhalangan untuk hadir.”
⠀
ㅤ
Karena materi juga sudah selesai, Professor Leonard mengajak mereka kembali. Beliau memimpin kami sampai akhirnya tiba di kelas. Setelah mengisi absensi, para murid kembali ke asrama masing-masing.
ㅤ
ㅤ
Setelah mereka lepas dari tempat yang pertama, mereka harus menuju ke bank untuk menambah masa hidup yang ada di tangan mereka. Sebuah hal lain yang kembali terjadi yaitu mereka membutuhkan password.
ㅤ
ㅤ
“Dan, Happy Birthday
@exesctve
. Semoga kasih, cinta, dan bahagia akan terus menyertaimu. Semangat terus ya. Lilinnya nanti dinyalain di kamarmu aja ya.” Kembali Audrey memberikan kue kepada yang lebih muda dan tengah bertambah usia.
ㅤ
️ㅤ
Kelinci miliknya berlarian mengikuti kemana tongkat milik Audrey terarah. Kelinci itu melompati dahan rendah, dan menemukan satu perkamen. Kemudian berpindah menuju tempat yang lain, kembali kelincinya menemukan perkamen di sudut pohon.
️ㅤ
️ㅤ
Kali ini kedua tangannya mengaduk ramuan berwarna hijau itu sampai menjadi warna oranye. Tujuh ikat akar manis ditambahkan sebagai bahan terakhir dan ramuan dibiarkan mendidih.
️ㅤ
⠀
“Kesebelas, tambahkan tujuh ikat Akar Manis. Lalu terakhir alias kedua belas, biarkan mendidih hingga berubah menjadi merah muda. Selesai!” Benedictus berseru.
⠀
@MissArletta
️ㅤ
Audrey mengucapkan terima kasih kepada staf yang sudah mengantarkannya. Kemudian ia duduk di tempat yang Miss Cherie tunjuk.
“Selamat malam, terima kasih Miss
@MissArletta
.”
️ㅤ