鮎沢, Serena.
@ofPurgatoryy
Followers
44
Following
7
Media
69
Statuses
1K
Fictional | “kerja, kerja, kerja, 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔. Kalau kamu, kamu, kamu, 𝑎𝑝𝑎.ᐣ”
MATURE THEMED, IC ONLY.
Joined December 2025
⠀⠀⠀ “Kali aja ada yang gantengan mau kenalan sama gue gituh” dalam hati mau muntah juga berucap demikian. Kalau bukan untuk menggoda Leo, sampai masuk tanahpun tak akan pernah terucap kalimat barusan. @ofRocksta
0
0
0
⠀⠀⠀ Terlepas nadanya yang pelan sebab dalam transportasi umum, Serena mendapati beberapa pasang mata meliriknya. Mungkin karena panggilan sayangnya tadi. “Salkir itu gue kak, apus aja” bola mata diputarnya sebal. Dasar orang tua. @ofRocksta
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Lagipula, pikirnya, jika memang waktunya kelewat mepet Serena masih bisa berlagak seperti pembalap dijalanan. “Pergi sama siapa aja besok? Ganteng ganteng gak temen lu?” Alisnya naik turun dengan senyuman jahil terpatri. @ofRocksta
1
0
0
⠀⠀ “Cari apa koh?” Rasanya kalau memulai hari tanpa meledek atau menggoda rambut merahnya itu, kurang lengkap pagi harinya. @ofRocksta
1
0
0
⠀⠀⠀ Selepasnya, dibiarkan kantuk menyapa dan mimpi memanggil. ⠀⠀⠀⠀
1
1
0
⠀⠀⠀⠀ • kangen. • your scent lingers on the hoodie and Im wearing it now. • in the hope of your arms around me soon. • hv a good sleep and holiday. I’ll meet you soon. ⠀⠀⠀⠀
1
1
0
⠀⠀⠀⠀ Menyerah pada situasi hati. Kepalanya dibenamkan pada bantal sedangkan tubuh yang kini bersih terbalut hoodie milik yang jauh disana. Sebuah pesan singkat dikirimkannya pada yang sedang beristirahat: ⠀⠀⠀⠀
1
1
0
⠀⠀⠀ Maka, Serena menutup buku itu rapat rapat dan menyimpannya di rak terbawah. Bukan karena ingin membaca kembali, hanya jadi pengingat kalau tidak semua keinginan akan terwujud. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Yang patah tumbuh, yang hilang berganti. Mungkin bajingan itu bukan untuknya, tak bisa menyuapi cinta pada mulut yang menolak terbuka. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Lekas dienyahkan kejadian berbulan lalu usainya putus cinta. Kecelakaan yang membuat tubuhnya tak lagi sama. Memang salahnya, melamunkan orang yang bahkan tak memikirkannya namun,— disitulah sisi manusiawinya. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Pulang larut jadi solusi cepat karena tidak perlu bertegur sapa, menatap lekat lekat pada yang malas dirumah. Bayarannya juga sudah turun, nominal cantik dan tak rugi menjerit jerit dipanggung tadi. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀ Bibir terasa pahit, sebatang rokok dinyalakan kembali dan dihisap kuat kuat. Apa sudah tidur? Mengganggukan jika menelepon pukul segini? Diurungkan niatnya menghubungi yang sedang disayang. Takut ganggu waktu istirahat. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Bapak yang pergi. Keluarga jadi tak tau diri. Romansa tenggelam dan mati. Dan? Ia berakhir sendiri. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Dirayakan. Satu kata begitu asing baginya sejak tiga tahun lalu. Tiup lilin sendiri. Jalan jalan sendiri. Minum matcha sendiri. Bahkan menikmati suaranya sendiri. Siapa untuk diajak berbagi? ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Tidak, bukan pamrih. Apalagi rakus. Hanya ingin sedikit dihargai. Hanya ingin sedikit 𝘥𝘪𝘳𝘢𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀⠀⠀ Tuhan, Batinnya. Manusia macam apa yang sempat dicintainya dulu itu? Beruntung masih tau kapan berhenti, beruntung masih bisa sadar diri. Betapa banyak hal yang diambil darinya, tak sebanding dengan yang didapat. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0
⠀⠀ Tak tau diuntung. Tak tau malu. Tak bisa buka mata. Tak bisa menghargai. Tak mengerti pengorbanan. Tak mengerti penjelasan. ⠀⠀⠀⠀
1
0
0