Hijrah lantas jadi pendakwah, modal dengerin pengajian, baca Quran aj tajwidnya msi amburadul.. Jadi keinget, ada gerakan2 model arab spring, yg memang mengorbitkan pendakwah abal2 dan mnyalahkan ulama beneran.. ati-ati

Ini bukan insiden sepele, tapi siklus yang menggerus kesehatan mental. Jika dibiarkan, ia dapat memicu trauma jangka panjang, depresi, hingga perilaku menyakiti diri. Cegah dari sekarang, semua punya peran.

Itu baru yg terdata dan dilaporkan. Perundungan sering luput karena korban memilih diam. Kenali tanda-tandanya, seperti: terjadi perubahan perilaku, cemas berlebihan, menghindari sekolah, atau perubahan emosi yg ekstrem.

Ruang yg harusnya jd tempat tumbuh dan belajar, justru berubah jadi arena kekerasan fisik, verbal, maupun digital. Artinya, sistem perlindungan anak di lembaga pendidikan masih rapuh.

Peningkatan signifikan kasus perundungan ini bukan sekadar angka, ini potret darurat psikososial yg makin menggerus masa depan dan rasa aman anak-anak.

Data berbagai riset menunjukkan tren kasus perundungan terus alami peningkatan. Dan yg lebih menyedihkan, misalnya laporan KPAI 2023 dr 3.800 kasus hampir separuhnya terjadi di lingkungan pendidikan.

Bliyow-bliyow ini mbaca ndak sih 🤔

Natal Bersama di kementerian2 lain udah umum kan ya, mmg kenapa kl diadakan di Kementerian Agama? Apa ada yg merasa @Kemenag_RI milik salah satu agama saja? bertanya dengan nada dan dakwah

Stop bilang “bukan urusan saya”. Dari guru, orang tua, teman sebaya dan masyarakat dapat ikut mencegah aksi yg menormalisasi kekerasan. Kerja kolektif yg membutuhkan setiap orang mengambil peran.

Perundungan muncul dlm banyak bentuk: hinaan, mengejek, isolasi sosial, serangan di medsos (cyberbullying), sampai pelecehan. Selama ada niat menyakiti, itu bullying, baik offline maupun online, baik fisik, verbal maupun mental.

Dampaknya bukan hanya luka yang terlihat mata: korban bisa mengalami kecemasan, depresi, trauma, memicu aksi serupa atau bahkan perlawanan yg lebih parah. Semakin dibiarkan lingkungan pun ikut rusak; pelaku makin berani, saksi merasa takut, sekolah jadi tidak aman.

Perundungan itu aksi kekerasan yg bisa merusak kesehatan mental dan masa depan sapa aja. Bukan drama masa remaja yg bakal lewat kl kita pura-pura tutup mata. Diam bukan netral, diam itu ikut memelihara.

Romantisisme khilafah ala HTI cm cerita dan derita. Mereka ingin mendirikan negara agama, sedangkan kita hidup di masyarakat yg beragam dalam wadah negara-bangsa, kekayaan yg harus tetap dijaga, bukan keseragaman yg dipaksakan segelintir klp saja.

8 tahun berlalu sejak HTI resmi dibubarkan 19 Juli 2017. Ayik Heriansyah eks anggotanya mengakui ormas itu masih eksis smp sekarang dengan berkamuflase, menggaungkan ideologi khilafah dgn kedok acara di muka umum maupun forum terbatas. https://t.co/mgSeQtoyZx

Intinya, apa yang diterapkan di Timur Tengah belum tentu bisa diterapkan, aplg diklaim sbg solusi di Indonesia. Masyarakat diingatkan untuk tetap waspada terhadap penyebaran ideologi khilafah yang berupaya menggantikan sistem negara.

Ideologi Khilafah tidak bisa ditafsirkan lahir dari Al-Qur’an lantaran praktik kekhalifahan berdasarkan pada tafsir sekelompok orang saja.

Membahas propaganda khilafah dan signifikansinya, KH Helmi Ali Yafie, menjelaskan bahwa sama dengan seluruh sistem pemerintahan yang pernah ada dalam peradaban manusia, khilafah pun memiliki banyak kekurangan.

Sudan sampe Palestina, ndak jarang isu-isu nasional juga, klp ini sll ngotot khilafah solusinya. Di awal konflik Syria, mereka-radikalis-teroris sempet mesra, begitu kekuasaan jatuh rebutan merasa paling berjasa. Narasi khilafah bukan cm utopia, tapi juga sumber derita, kenapa?

Sejak dibubarkan eks HTI menggunakan kedok2 komunitas dan forum baru biar sulit dideteksi. Sepeti acara cuci otak "Beyond Activism" ini, ada nama2 seperti: Back to Muslim Idenity, Muslimah Media Center, Dakwah Nisa Sulsel, ndak susah ditelusuri kl pangkalnya khilafah ala HTI.

Dr. Rida Hesti Ratnasari, eks petinggi HTI, paham betul kamuflase pengasong khilafah dlm menyebarkan propaganda. Beliau berpesan kampus2 membangun kewaspadaan bahaya ideologi anti Pancasila. Hati-hati generasi muda dan mahasiswa kali ini yg menjadi target utama.

Dikemas menarik style anak muda, acara Beyond Activism: Gen Z for a Better Future ini berlangsung di Gedung Ipteks Unhas, Minggu (16/11). Tema kekinian sengaja dipilih agar Gen merasa relatable. Namun misi akhir dr forum ini beneran questionable. https://t.co/hxylH3C95m