Hijrah lantas jadi pendakwah, modal dengerin pengajian, baca Quran aj tajwidnya msi amburadul.. Jadi keinget, ada gerakan2 model arab spring, yg memang mengorbitkan pendakwah abal2 dan mnyalahkan ulama beneran.. ati-ati

KPI sudah turun tangan dg sanksi tegasnya, sementara Trans7 akhirnya meminta maaf secara terbuka. Terlepas dr tulus ndak nya, seruan boikot yg masih menggema, peristiwa ini jd pengingat bhw media harus lebih bijak, sensitif, dan ndak terjebak eksploitasi demi rating belaka.

Kehidupan pesantren bukan semata-mata pameran perilaku yg dirasa “aneh” oleh publik yg ndak memahami konteksnya. Bukan NgEsOt, fEoDaL, pErbUdAkaN, dan beragam tuduhan semacamnya. Kalau ndak punya adab minimal punya mata kan ya 😊

Pesantren menjadi saksi hidup bahwa tradisi seperti penghormatan kepada kiai, kedisiplinan, serta bentuk ibadah yang mungkin terlihat asing atau ekstrem bagi sebagian orang, adalah bagian dari pembentukan karakter, bukan bentuk subjugasi atau opresi.

Mungkin ada yg merasa sarangnya terbakar dgn gelombang protes besar yg bermunculan merespon tayangan sepotong2 Xpose Uncensored Trans7 pada 13 Oktober 2025 lalu. Ngomong2 masa lalu, bibit2nya seperti sdh becokol dr dulu? Pantes serangannya membabi buta begitu.

KPI menjatuhkan sanksi atas program Xpose Uncensored Trans7 yg dinilai mendistorsi kehidupan pesantren, dgn nada mengejek menggiring persepsi negatif hingga membuat stereotip yg tidak adil. Tetiba muncul gerakan "membela" tayangan tsb tanpa paham konteksnya, khas sekte mana ya?

Seperti falsafah Satu Tungku Tiga Batu dari Tanah Papua, toleransi jgn hanya slogan belaka, namun jd praktik nyata yg tumbuh dari kearifan lokal dan budaya. Bisa yuk bisa!

Suasana yg sama tergambar saat Paduan suara Gereja Katolik Santo Gerardus Mayela tampil indah di panggung pembukaan MTQ XI, membawa pesan persaudaraan dan penghormatan antarpemeluk agama.

Terlihat suasana hangat dan rukun saat sekelompok remaja Muslim turut memeriahkan peresmian Gereja Katolik Santo Yosep Pekerja di Fakfak, Papua Barat. https://t.co/QOqxd109zj

Lhaa ini wajah sejatinya bangsa Indonesia yg berakar pada toleransi dan harmoni, dua momen baru2 ini menjadi bukti nyata bgmn semangat kebersamaan lintas iman menjadi nafas dlm kehidupan sehari-hari. 🥰🇮🇩

Dalam proses hukum dan pembinaan, Askary menemukan titik balik: pemahaman baru bahwa jihad tidak selalu berarti perang, tetapi perjuangan untuk memperbaiki diri. Hingga kini ia berkomitmen untuk membantu upaya deradikalisasi dan menyebarkan pesan damai.

Askary bukan sekadar simpatisan; ia aktif memfasilitasi kader JI untuk berangkat ke Suriah, berlatih militer, mendukung pasukan pemberontak, dan beragam tuduhan pemufakatan jahat serta pembantuan tindak pidana terorisme, buron bertahun2 akhirnya Askari ditangkap April 2020.

2013 Askary sdh keluar masuk Suriah, buka jalan agar JI dapat berlatih i'dad bersama FSA. 5 gelombang kombatan pernah diberangkankan. Askari jg membangun jaringan dgn klp jihad global di Sri Langka, Lashkar-e-Taiba di India, hingga dilantik Ketua Hubungan Internasional JI.

Putra dari eks Amir Jamaah Islamiyah ini menjadi potret nyata bagaimana ideologi radikal bisa menjerat bahkan generasi terdidik dalam lingkaran keluarga dan jaringan dakwah. Soal "ndalil" jgn ditanya..

Kisah Askary Sibghotulhaq jadi pelajaran: radikalisme tidak lahir di medan perang, melainkan di ruang-ruang kecil—kajian tertutup, grup daring, atau pertemanan ideologis yg membangun ilusi “jihad” utk menutupi pemahaman ekstrem yg mengedepankan kekerasan.

PNIB Kecam Keras dan Ajak Boycott Trans7 atas Penayangan Narasi yang Melecehkan Kyai & Pondok Pesantren Lirboyo #KamiBersamaKyaiNusantara #KamiBersamaPonPesNusantara https://t.co/qGegY7gq0d @SammiSoh @gagal_hijrah @03__nakula @islah_bahrawi @kangwaqfi2 @KangManto123 @03__nakula

Di sinilah peran orang tua sangat penting: jangan biarkan anak bermain game tanpa pengawasan. Pahami dunia digital mereka—apa yang dimainkan, dengan siapa, dan seperti apa interaksinya.

Pemakaian atribut dan pemilihan musuh dlm game Salil al-Sawarem misalnya, mereka ingin menampakkan diri bahwa masih eksis. Kemeja dan bandana hitam yg identik IS15, berusaha mempersonifikasikan identas sbg muslim pemberani, padahal teroris.

Khususnya di Indonesia, laporan yg dirilis We Are Social, anak-anak muda ini bermain game di smartphone, dengan persentase mencapai 66,2 persen. Platform kedua yang paling banyak digunakan adalah laptop atau desktop, dengan 37,9 persen pengguna memilihnya.

Kombes Dedy Tabrani pernah menyampaikan dalam satu kuliah umum bahwa media sosial dan game online kini mulai digunakan sebagai jalur rekrutmen kelompok teroris thd generasi muda. Target potensial radikalisasi ideologi ekstrem mereka, kenapa?

Terjebak paham kolot tekstual yg menyebabkan pola pikir radikal ndak berarti mrk buta teknologi. Seperti game2 programmer IS15 ini, GTA versi Salil al-Sawarem hasil modifikasi, kasus Roblox baru2 ini, banyak hal yg bisa dicermati. https://t.co/gU50Lgs01u