Dira Ardana.
@irntroverts
Followers
105
Following
666
Media
252
Statuses
4K
๐ขenyap tak pernah sembuh: ๐yah pergi pun tetap ๐ข๐๐ก๐๐ ๐ ๐ช, dalam ๐จ๐ช๐ฃ๐ฎ๐ yang enggan pulihโguritan untuk-mu, Radha
Wayang fana bermuatan dewasa.
Joined December 2013
makin hari makin lucu bekalnya mas, yang. makin ga tega mau makannya.
1
1
0
"Aku juga udah mau keluar," bisiknya lagi dengan suara hampir pecah. "Mau isi kamu penuh sekarang, biar nanti pas ketemu client kamu masih ngerasain spermaku netes pelan-pelan dari ๐ด๐ฆ๐ญ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ kamu." Lalu dia benar-benar menumbuk, hentakan cepat dan dalam,
1
0
0
๐๐ณ๐ฆ-๐ค๐ถ๐ฎ sudah menetes dari ujung ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ช๐ด๐ฏ๐บ๐ข, bercampur ๐ญ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ Dyah, membuat setiap masuk-keluar terasa semakin licin, semakin panas. Dia menunduk sebentar, menatap pertemuan mereka, bagaimana batangnya menghilang penuh ke dalam liang yang terus menjepitnya
1
0
1
Dira menarik pinggulnya hampir penuh keluar, hanya menyisakan kepala ๐ฌ๐ฐ๐ฏ๐ต๐ฐ๐ญ๐ฏ๐บ๐ข yang masih terjepit di lubang. Ibu jarinya langsung menempel di ๐ฌ๐ญ๐ช๐ต๐ฐ๐ณ๐ช๐ด Dyah yang sudah bengkak keras. Dia mengucek cepat, kasar, lingkaran kecil yang licin oleh ๐ญ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ mereka
1
0
0
Dia memisahkan ciuman dengan kasar, benang saliva masih menghubungkan bibir mereka. Napasnya panas menyapu wajah Dyah yang sudah basah keringat. "Dengar aku," desisnya serak, suaranya terputus oleh dorongan dalam-dalam yang membuat meja berdecit. "Keluarin aja sekarang, Sayang.
1
0
0
Setiap kali Dyah menggigit bibirnya, Dira malah mendorong lebih dalam, batangnya menabrak titik manis itu dengan sudut yang sempurna, membuat ๐ฌ๐ฐ๐ฏ๐ต๐ฐ๐ญ๐ฏ๐บ๐ข sendiri berkedut-kedut di dalam liang yang semakin sempit.
1
0
0
"Jawab lagi, Sayang," bisiknya jahat, suara serak penuh nafsu. "Biar mereka denger Ibu Dyah lagi sibuk ๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฏ๐จ buat suaminya sampe mau muncrat lagi." Lelaki itu menabrak lagi, lagi, lagi, keras dan cepat, sampai @tieramissyoo tak mungkin bisa menahan suara. Dia ingin
1
0
0
"Bu Dyah? Client-nya sudah nunggu di loungeโฆ" Dengan sengaja Dira mempercepat lagi, pinggulnya menghentak lebih keras, lebih dalam, sambil satu tangannya tetap menahan paha Dyah terbuka lebar. Dia tahu Dyah sudah di ujung, tahu dinding dalamnya mulai berkedut meremas
1
0
0
Sekarang sudutnya sempurna. Setiap dorongan langsung menghantam titik sensitif Dyah dengan tepat, bunyi "๐ฑ๐ญ๐ฐ๐ฌโฆ ๐ฑ๐ญ๐ฐ๐ฌโฆ ๐ฑ๐ญ๐ฐ๐ฌโฆ" basah semakin keras menguasai ruangan dan semakin cepat. Tuan itu menunduk menatap wajah Dyah yang sudah memerah, lalu ke pintu yang masih
1
0
0
Jari-jarinya mencengkeram keras di bawah lutut, membuka paha Dyah lebih lebar lagi, hampir sampai batas, hingga ๐ท๐ข๐จ๐ช๐ฏ๐ข itu terbuka penuh di depannya, memamerkan bagaimana ๐ฌ๐ฐ๐ฏ๐ต๐ฐ๐ญ๐ฏ๐บ๐ข masuk-keluar dengan jelas, membawa serta ๐ญ๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ bening yang menetes-netes ke
1
0
0
"Katanya stop?" bisiknya serak tepat di telinga Dyah, suaranya penuh ejekan panas, "tapi kok kakinya malah narik aku masuk lebih dalam, hm?" Dia tertawa kecil, nafasnya tersengal, sambil membawa tangannya langsung turun ke paha Dyah yang sudah gemetar.
1
0
0
Dira mempercepat tempo, tumbukannya tajam dan dalam serta mulai tidak teratur. Netranya tak lepas dari jari Dyah yang terus mengusap klitorisnya sendiri, seolah pemandangan itu saja cukup membuatnya siap meledak kapan saja. Tangannya pun tak mau kalah, kini keduanya meremas
1
0
1
"Ngga akan aku biarinโmghhhโsebelum aku isi penuh liang kawin kamu," Dira menggeram berat, "baru kita keluar ketemu mereka dengan muka polos, sementara ๐ด๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ถ masih netes dari ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐ฌ kamu."
1
0
0
Dira langsung menunduk, giginya mencubit puting Dyah keras sekali, lalu melepaskannya dengan bunyi kecil, nafasnya panas di telinga Dyah. "AghhโDyah...kamu dengar? Mereka udah nunggu di depan," bisiknya sambil mendorong lebih dalam, lebih kasar, batangnya penisnya berdenyut
1
0
0
"Fuck thatโฆsuka banget lihat kamu mainin ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐ฌ sendiri kaya gini, suaranya terputus oleh dorongan dalam-dalam, bunyi kulit basah beradu semakin keras mengisi ruangan. "Kamu penuh bangetโshhh." Di luar sana, suara hak tinggi staf dan sayup-sayup pelanggan terdengar samar
1
0
0
Kemudian pada saat ia melihat tangan Dyah turun, jari-jari kecil itu mulai mengusap-usap klitorisnya sendiri dengan gerakan cepat dan putus asa. Dira langsung mendesis panjang, matanya gelap, pinggulnya menghentak lebih keras tanpa sadar.
1
0
0
"Aku pelanin ya, Sayangโฆaku jaga," bisiknya serak setiap kali matanya kembali ke sana, tapi gerakannya bertambah kuat, batang kejantanannya membengkak lebih tebal di dalam liang basah yang semakin sempit karena tekanan itu.
1
0
0
"Baik," kata Bayu akhirnya. "Kita naik." Kami bergerak cepat menyusuri lorong menuju elevator khusus OK. Brankar pasien didorong di depan kami, monitor berbunyi sumbang, namun tetap stabil cukup untuk dipindahkan.
0
0
0
"Good. Siapkan darah. Minimal empat kantong untuk awal," kataku. Rani menatap berkas di tanganku. "Ini pasien siapa, Dir?" Aku mengatur nada suara sebelum menjawab. "Sekaring Mahendri." Bayu dan Rani saling melirik singkat, tapi tidak bertanya lebih jauh. Mereka cukup lama
1
0
0
Aku mengangguk. Mereka menatapku bersamaan. "Oke," ujarku. "Kita operasi kolaboratif. Dua meja. Kita start secepatnya." Perawat menoleh. "Anestesi senior sudah dalam perjalanan, Dok."
1
0
0