Mereka bukan angka semata, tapi nyawa yang direnggut oleh impunitas dan kesewenang-wenangan aparat negara. Setiap nama merupakan bukti kekuasaan absolut hanya melahirkan kematian & ketakutan. USUT TUNTAS SETIAP KEMATIAN KAWAN KAMI! #TumpasImpunitas #StateBrutality

Bila kasusnya tidak tuntas, Anis Hidayah selaku ketua Komnas HAM, akan mundur jabatannya. Mari kita catat dan tagih janjinya di tanggal 08 Desember 2025. https://t.co/8DQpBwgYzB

Hari ini, 08 September 2025, Ketua Komnas HAM berjanji untuk menuntaskan kasus Munir dengan tenggat waktu sampai 08 Desember 2025.

Munir Said Thalib satu dari sekian nama yang dibunuh oleh Negara. Kasusnya, setelah 21 tahun kematian pejuang HAM ini masih belum menemukan titik terang dan negara hingga kini tidak benar-benar niat menuntaskan kematian Munir.

https://t.co/GlVIddThAk

Menurut teman-teman Paramedis Jalanan, donasi juga banyak datang dari teman-teman internasional yang dilakukan dengan memesan dari ojek online seperti Gojek dan Grab. Thanks to @jaykchr yang turut menyuarakan kondisi di Indonesia.🔥

Hingga hari ini pun, donasi terus berdatangan meski eskalasi demontrasi sudah tidak sepanas akhir bulan lalu.

Bahkan aksi kemarin yang dilakukan oleh teman-teman buruh, Aliansi GEBRAK, sebagian logistik dikirim dari ICW dan YLBHI.

Sejak aksi besar²an di seluruh Indonsia, terutama Jakarta,  kantor YLBHI dan ICW menjadi tempat untuk menampung donasi logistik medis. Dan logistik ini terdistribusi dengan baik untuk teman-teman medis yang mendampingi aksi. (video dikirim oleh teman2 Paramedis Jalanan)

Post konten fitnah ini dipublis di akun Instagram [at]bawahkarpet, dengan narasi "LSM menimbun" dan "LSM ngajak orang demo rusuh". Ini hanya salah satu akun yang kami temukan. Mungkin ada banyak akun (Buzzer bayaran) yang mengunggah narasi seperti ini.

Ada yang melakukan fitnah bahwa ICW menimbun logistik yang disumbangkan oleh teman-teman yang bersolidaritas terhadap aksi demonstrasi yang terjadi di Jakarta.

Aksi Kamisan ke 876 di depan Istana Negara-mengenang 20 tahun pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib. in frame: Mba Suci, istri Alm. Munir.

📍 Gerbang DPR RI, Senayan "Tarik Militer dari Tanah Papua" "Stop talking, stop wasting our money!" "Kami tidak rela uang pajak kami digunakan untuk menyerang rakyat" Aksi Aliansi Perempuan Indonesia (API) bertajuk "Prabowo, Hentikan Kekerasan!" di depan Gedung DPR RI Jakarta,

Hingga saat ini, 14:50 WIB teman² dari aliansi GEBRAK terus aksi meski tidak sampai titik lokasi tujuan.

Sekitar jam 13:30 WIB saat long march menuju Patung Kuda, massa dari buruh dihadang oleh aparat kepolisian.

Sementara di depan istana negara, dilakukan Aksi Kamisan seperti biasanya pada jam 15:00 WIB. Dan Aksi Kamisan dilakukan juga di beberapa daerah di Indonesia.

Selain dari gerakan buruh, massa dari aliansi mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI melakukan aksi di depan gedung DPR RI jam 13:00 WIB.

Aliansi buruh yang tergabung dalam GEBRAK (Gerakan Buruh Bersama Rakyat) melakukan aksi long march dari Internasional Labour Organization (ILO) ke Patung Kuda, Jakarta Pusat, yang dimulai dari jam 12:00 WIB.

[Kabar Api dari Lapangan] Hari ini ada 3 titik aksi di Jakarta: Patung Kuda dilakukan oleh Aliansi GEBRAK, di depan Istana Aksi Kamisan dan depan gedung DPR RI dilakukan oleh BEM SI.

Di Jakarta, tidak terlihat adanya aksi demonstrasi lanjutan di tanggal yang sama walapun pengerahan aparat TNI dan Polisi cukup besar. Meski tidak ada, Markas Gegana mengalami kebakaran yang diduga berasal dari putung rokok. Foto: Tempo

Pasca cipta kondisi "Pengerahan Militer" pada tanggal 31, ternyata esoknya, 1 September, titik demonstrasi masih banyak. Dari total 28 daerah, tercatat di 9 titik aparat masih melakukan intimidasi dan represi terhadap massa aksi.