Tetaplah hidup, walau enggak berguna.

Ambisimu yang terlalu kuat untuk mengalahkan orang lain, mengalahkan semua orang, mungkin bisa membuatmu malah kehilangan dirimu sendiri. Kau jadi terlalu asyik mencerna semua orang asing, kau lupa menyelami dirimu sendiri. Padahal kau butuh kenal dirimu lebih dalam, lebih luas.

Hidup bukan soal hebat-hebatan. Hidup soal bertemu tempat dan orang-orang yang tepat. Bertemu dengan area yang membuatmu tumbuh atau malah membuatmu hancur.

Sukai hal-hal yang kamu kerjakan, lakukan sepenuh hati. Meski ada yang tidak menyukai hasil kerjamu. Ada yang terus meremehkanmu. Tetaplah sepenuh diri pada apa yang kau lakukan. Akan selalu ada tangan-tangan baik yang akan menjabat tanganmu. Akan ada orang-orang yang memberi.

Mari bertemu lagi di Banjarmasin. Di Gramedia Dutamall, Banjarmasin. 8 Agustus 2025, pukul 7 malam sampai selesai. Boleh bawa teman-temanmu. Jika punya buku Boy Candra, boleh dibawa untuk sesi tandatangan. Datang tepat waktu, ya!

RT @msafarnurhan: Ayok sapa yg mau ngorol soal antifeminisme, antipatriakal, dan anti2 lain. Kita bacarita di kanal mungilku. 🤣.

Sakit ditinggal berpulang ibu bukan sesuatu yang bisa dibuat-buat. Obat rasa sakitnya tidak ditemukan sampai hari ini. Hanya doa, kata-kata penenang, yang tak pernah benar-benar menyembuhkan. Aku tidak bisa tidak sedih setiap kali menuliskan perihal ibuku. Orang yang membunuh.

Mungkin salah satu hal yang membuatku tidak terlalu tertarik berkompetisi sampai sekarang karena waktu kecil aku sering minder. Aku merasa aku akan kalah dalam banyak hal. Aku nggak punya kekuatan seperti yang orang lain punya. Aku tidak punya ibu jadi aku merasa aku pasti kalah.

Membawa pembaca dari seluruh Indonesia berkeliling kota Padang dengan suasana kekinian. Ditulis dengan keresahan makin tidak banyak novel yang ditulis berlatar kota Padang kekinian. Terima kasih pembaca telah ikut merayakan kota yang kucintai dengan hati yang sering pecah ini.

Terima kasih pembaca. ‘Dongeng Kucing’ cetak ulang ke-4. ‘Ikhlas Penuh Luka’ cetak ulang ke-3. ‘Tulus Untuk Orang yang Salah’ cetak ulang ke-8.

Kemerdekaan kan tidak datang tiba-tiba, ia didapat dengan semangat berjuang, melawan penindasan, melawan penjajahan. Jika hari ini ada rakyat yang melawan kebijakan ngawur, aturan yang enggak berpihak pada mereka, jelas itu masih semangat kemerdekaan. Jelas itu adalah semangat.

Teman-temanmu yang kau ajak bicara ikut membentuk dirimu. Jika kau bertemu teman-teman yang membahas ide-ide, strategi, dan cara-cara mengalahkan gagal, dirimu akan lebih cepat mendapatkan hal yang lebih baik yang kau inginkan. Dengan siapa kau bicara serius, serius itu penting.

Tadi malam ada film Watchdoc judulnya ‘Ingatan dari Timur’ diputar di Pustaka Steva. Aku nonton dengan suasana hati yang kacau. Beberapa kali aku mengelakkan wajah dari layar karena tidak kuat. Ada sesuatu yang menyerang diriku. Seringkali kelopak mataku harus menahan diri. Film.

Aku senang nonton konten-konten kebun, bertani, dan mancing. Seringkali aku nonton konten kebun dan pertanian pekerja Indonesia di luar negeri. Kadang kepikiran: kenapa negara nggak bawa mereka pulang, digaji layak, dan ilmu yang sudah bertahun tahun di sana, diaplikasikan di.

Dunia enggak selalu memberimu yang terbaik meski kau sudah sepenuh diri memberikan yang terbaik. Dunia enggak selalu peduli lelahmu dan kadang hanya memberimu sekadarnya. Kadang sepahit itu dan kau dipaksa menelan kenyataan.

Ini cuma bendera cerita fiksi. Masa sama cerita fiksi takut sih? Kan cerita fiksi.

Kalau sampai bendera one piece dilarang berkibar, emang agak kocak kocik sih ini ya. Sampai dengan cerita fiksi pun takut.

Ujung jadi tua itu ternyata cuma dua: tambah bijaksana atau tambah ngaco. Manusia enggak bisa menghindar dari salah satunya.

Di dunia yang sakit, orang mati pun masih saja difitnah.

Bagi beberapa orang muda, jatuh cinta bukanlah sesuatu yang menguntungkan. Jatuh cinta hanya akan memakan waktu dan dirinya. Akan mengganggu dan menghancurkan keinginannya. Maka, menjauhlah sejenak dari asmara itu. Rakit matang dulu dirimu. Tahan sepi hari ini demi pesta api yang.