Ternyata saya Progessir.

End. https://t.co/DpiUzxQosW

Perlahan, siluet kastel Hogwarts muncul di kejauhan—menara-menara batu menjulang di antara ranting pohon yang makin jarang. “Kalian sudah tahu jalannya dari sini, kan?” katanya ketika rombongan akhirnya sampai di pinggir Danau Besar. “Terima kasih sudah hadir hari ini. Hati-hati

“Sayang sekali waktu kita tidak banyak,” lanjutnya. Celah pohon tempat mereka masuk kembali terbuka. Hyde memimpin para murid untuk pulang melewati jalan setapak yang sama. “Tapi nanti kalian boleh menuliskan pertanyaan di formulir presensi,” tambahnya.

@ProfsHyde North mengangkat bahu ringan. “Kalau dilihat dari itu semua, sepertinya Leucrotta memang tidak pilih-pilih makanan, ya, Profesor.” Ia lalu mundur kembali ke barisan murid.

@ProfsHyde Ia melirik ujung sikatnya. “Saya melihat sisa tulang kecil yang sudah rapuh, sepotong sayap Pixie, dan beberapa helai bulu Niffler,” lanjutnya. “Di sela giginya juga ada serat buah dan sayuran.”

@ProfsHyde North sempat terdiam sejenak. “Baunya cukup kuat, Profesor,” ujarnya sambil menarik napas pendek, “tapi… menyenangkan, karena Leucrotta benar-benar membiarkan saya bekerja di dalam mulutnya.”

@ProfsHyde Ia menyikat dengan gerakan perlahan dan teratur. Bau tajam bercampur tanah dan sisa makanan tercium jelas. North menjaga fokusnya, memastikan setiap bagian gigi Leucrotta dibersihkan tanpa memicu ketidaknyamanan pada makhluk tersebut.

@ProfsHyde North menarik napas dalam sebelum mulai menyikat. Saat rahang Leucrotta terbuka, rongga mulutnya tampak sangat luas. “Ukurannya benar-benar luar biasa,” ujar North pelan, “bahkan dapat memuat satu orang dewasa di dalamnya.”

@ProfsHyde North mengulurkan tangan perlahan dan mengusap bulu Leucrotta dengan gerakan stabil. “Tenang, aku tidak akan menyakitimu,” gumamnya pelan. Makhluk itu tidak menolak, menandakan kepercayaan mulai terbentuk di antara keduanya.

@ProfsHyde North melangkah maju dari barisan murid, menundukkan kepala dengan sopan. “Saya hadir, Profesor. Perkenalkan saya North, Morales,” ujarnya tenang. “Saya ditunjuk sebagai Mini Magizoo pada periode Oktober dan November. Mohon bantuannya, teman-teman.”

“Dear curious minds, I present to you, the Leucrotta.” Hyde mengarahkan satwa itu untuk maju selangkah lebih dekat pada kumpulan murid. “Semuanya tetap tenang dalam lingkaran, ya.” “Oh, North Morales datang hari ini?” tanyanya.

ㅤㅤ ——— PROLOGUE ENDS HERE. ㅤㅤ

Tak lama kemudian, pria berambut pirang itu muncul dari balik semak dengan sebuah bayangan gelap dan besar yang mengikuti di belakangnya. Gelapnya bayangan pepohonan membuat bentuknya tak terlihat jelas—hingga makhluk itu melangkah masuk ke dalam cahaya.

Hyde lalu melangkah lebih jauh, tubuhnya segera menyatu dengan bayangan pepohonan. Hutan kembali hening, hingga beberapa murid mulai menyadari suara-suara yang samar, seakan Hyde Hargreaves tengah berbincang dengan makhluk lain di dalam hutan.

“Seharusnya mantra pelindung ini cukup untuk menyamarkan bau dan suara kalian,” jelasnya. “Untuk sementara saya akan meninggalkan kalian. Tolong jangan ada yang keluar dari garis pembatas,” katanya lagi sambil menatap wajah-wajah ingin tahu itu satu per satu.

Dia mundur beberapa langkah hingga tumit sepatunya menabrak bebatuan. Tongkat sihirnya diayunkan. Perlahan, seutas cahaya merambat dari ujung tongkatnya, menyusuri tanah dan naik membentuk kubah samar di sekeliling para murid.

“Saya ingatkan kembali,” tegasnya dengan volume suara yang rendah. “Tempat ini bukan kebun binatang. Jangan sampai kalian menyalahgunakan izin berkunjung yang sudah diberikan. Tetap berada dalam rombongan dan bersikaplah acuh tak acuh jika menemukan makhluk magis lainnya.”

Suara langkah kaki murid-murid yang bergegas masuk teredam oleh rumput tebal. Di seberang setapak jalan yang menuju hutan, terhampar padang rumput yang luas. Udara di dalam terasa sedikit lebih hangat.

Continued after last week's class. ( https://t.co/LVG9hSIOhn)