Saya banyak memperoleh informasi-informasi penting tentang dinamika Muhammadiyah dari periode ke periode. Keikhlasan, ilmu, dan pengalamannya dalam membawa roda organisasi sungguh tidak ada duanya.
Setelah saya memulai di Pimpinan Pusat tahun 2000-2005, beliau menjadi Wakil Ketua PP, saat itu Ketuanya Prof Syafii Maarif dan saya sekretaris. Saya banyak belajar urusan-urusan organisasi kepada beliau. Beliau senantiasa tegas menegakkan aturan Persyarikatan.
Karenanya di Pimpinan Pusat Muhammadiyah beliau banyak mengawal urusan-urusan penting ideologi dan organisasi. Pengalamananya sangat luas dan mendalam dalam memimpin Persyarikatan.
Ketika kami masih di Angkatan Muda Muhammadiyah, Pak Rosyad Sholeh telah menjadi tokoh yang membersamai Pak AR Fakhrudin memimpin Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Bukunya tentang Managemen Dakwah menggambarkan kemampuannya di bidang manajemen gerakan Islam.
Beliau administratur yang handal dan menguasai seluk beluk organisasi dari A sampai Z. Boleh dikatakan Pak Rosyad Sholeh adalah kamus Muhammadiyah di bidang organisasi.
Pak Rosyad Sholeh adalah Kamus Muhammadiyah yang Lengkap. Muhammadiyah kehilangan tokoh dengan komitmen, dedikasi, dan perjuangannya di Persyarikatan yang luar biasa.
Pengelolaan hutan harus dilakukan dengan mengutamakan titik moderat. Dan pengelolaan alam juga merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Dengan begitu, pemimpin dan masyarakat harus bersama-sama memanfaatkan dan merawat alam dengan sebaik-baiknya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Pemulihan Sumber Daya Hutan dengan Kementrian Kehutanan RI pada Selasa (22/7).
Juga bagi guru dan kepala sekolah untuk berlaku baik, jujur, dan adil, serta tidak boleh ada penyalahgunaan kekuasaan. Dan siswa/siswi harus sayang dan hormat pada orangtua, guru, kepala sekolah, dan juga lingkungan.
Peserta didik, termasuk wali murid atau wali santri untuk tidak menyepelekan sekolah. Sebab dari sekolah, anak-anak didik menjadi berbudi pekerti luhur, memiliki iman, takwa, dan keluasan ilmu pengetahuan.
Hari ini Senin (21/7) secara daring dari Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) menyapa Guru, Kepala Sekolah, dan Siswa/Siswi di Sekolah/Madrasah Muhammadiyah seluruh.Indonesia.
Memberikan amanat dalam Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) yang digelar pada Ahad (20/7) di Stadion Tridadi, Sleman, Yogyakarta.
Dan juga menghasilkan langkah-langkah strategis yang tidak hanya memperkuat layanan Rumah Sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA), tetapi juga memperluas jangkauan program kesehatan Muhammadiyah di luar rumah sakit dan klinik, sebagai bentuk nyata dakwah kesehatan yang berkemajuan.
Hadir membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah pada Jum’at (18/7). Rakernas MPKU kali ini diharapkan mampu melahirkan langkah-langkah kerja yang lebih progresif dan inklusif.
Saya juga berpesan agar Al Islam-Kemuhammadiyahan (AIK) tidak hanya berhenti sebagai pengetahuan. Tapi AIK menjadi etos dan nilai yang melandasi perilaku dan orientasi berjalannya Amal Usaha, baik sekolah, perguruan tinggi, dan juga rumah sakit.
Banyak perdebatan yang terjadi di masjid yang sudah rusak, atau di sekolah yang hampir roboh, namun tidak ada aksi nyata untuk memperbaiki kondisi tersebut. Itu bukan Muhammadiyah. Muhammadiyah itu menjadikan ilmu sebagai dasar untuk beramal, bukan untuk dipertengkarkan.
Hadir di kampung halaman pada Selasa (15/7) untuk meresmikan Gedung Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ciparay dan menghadiri Milad ke 2 RS Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS).