Apa kamu pernah terpapar gas air mata saat aksi?. Ceritakan pengalaman & tipsmu di sini. Mari kita saling bantu-saling jaga.

Kalau kamu terpapar gasi air mata?. - Bilas mata 10–15 menit pakai air/larutan salin, jangan digosok.- Kalau pakai lensa kontak, lepas.- Ganti baju terpapar (simpan terpisah), lalu mandi air mengalir + sabun (jangan berendam).- Ke nakes jika sesak/nyeri dada/penglihatan kabur

Blazing-fast image creation – using just your voice. Try Grok Imagine.

Saat awan gas muncul:. - Menjauh ke area lebih tinggi/berangin, jaga jarak dari sumber.- Jalan cepat, jangan lari (biar napas tetap terjaga).- Tarik napas pendek lewat masker/kain

Apa itu gas air mata?. Iritan (CS/CN) yang bikin mata perih/berair, batuk, sesak, kulit perih. Anak-anak, lansia, pengidap asma/jantung lebih rentan.Di ruang tertutup/dosis tinggi risikonya jauh lebih berat.

Kalau kamu mau ikut aksi di jalan dan melihat gas air mata, hati-hati. Walaupun sering disebut “tidak mematikan”, tapi bukan berarti gas air mata itu aman. Tetap waspada di lapangan! Jangan anggap sepele!.

RT @desainary: Diuraikan sangat jelas. Tidak mudah, bukannya tidak bisa selama ada kemauan.

Sumber:. Keartns et al. Lying About Terrorism. Studies in Conflict & terrorism. 2014. Skopik dan Pahi. Under false flag: using technical artifacts for cyber attack attribution. Cybersecurity. 2020. False flags: What are they and when have they been used? BBC. 2022.

(5) Seiring waktu, taktik ini menjadi diterapkan oleh banyak negara: Jerman era NAZI, Uni Soviet-Rusia, hingga Israel. Berkembangnya teknologi informasi, sebagaimana menurut Skopik & Pahi (2020), turut menjadi arena baru untuk melaksanakan taktik false flag’ di ranah digital.

(4) Dosen hukum internasional Cranfield University di Inggris, David Turns, dalam artikelnya di The Conversation menerangkan bahwa ‘false flag’ sudah dikenal sejak maraknya pertempuran di laut pada abad ke-16.

(3) Salah satu tujuannya menurut Jenkins (1974) adalah stigmatisasi: membuat ‘musuh’ justru disalahkan dan menerima kecaman publik.

(2) ‘False flag’ menurut Kearns et al. (2014), merupakan taktik untuk membuat suatu kekerasan terlihat seolah-olah direncanakan dan dilakukan oleh seseorang selain pelaku sebenarnya. Taktik ini bahkan bisa disponsori oleh negara untuk memenuhi tujuan taktis atau praktis tertentu.

Menyusul berbagai insiden pembakaran fasilitas umum dan penjarahan di banyak kota sejak Kamis (28/8), sejumlah akun menyerukan warga tidak turun ke jalan. Tak sedikit pula yang menghubungkannya dengan operasi ‘False flag’, misalnya @senjatanuklir dari @malakaprojectid ✊

Reformasi total kepolisian mendesak–tapi secara politik tidak akan mudah.

(5) Harapan kami, di tengah gejolak ini, Indonesia dapat merumuskan jalan keluar berbasis aspirasi publik melalui partisipasi yang bermakna dan dialog konstruktif—untuk memenuhi keadilan dan keberlangsungan hidup bersama.

(4) Arus informasi yang deras membutuhkan kejernihan kita untuk memilah fakta, opini, dan spekulasi. Namun, informasi yang bebas adalah hak dasar warga dan prekondisi bagi dialog yang bermakna. Pihak manapun tak boleh membenarkan sensor apalagi memblokir aksesnya.

(3) Sebagai media yang berfokus pada ilmu pengetahuan dan berorientasi pada dampak, kami meyakini ruang dialog dan pencarian solusi harus terus terbuka, berpihak pada kepentingan publik, dan tidak boleh ditentukan secara sepihak.

(2) Di tengah suasana penuh ketidakpastian, kami mengajak semua pihak—baik yang turun ke jalan maupun yang menjalani rutinitas sehari-hari—untuk berhati-hati dan saling menjaga.

Caught in the middle of a political battle, @BlackRock reaffirmed its focus is helping millions of Americans save for retirement. They warned that injecting politics from either side risks undermining financial performance.

The Conversation Indonesia turut berempati dan merasakan berbagai gelombang kekecewaan, amarah, dan kecemasan yang menyelubungi kondisi sosial-politik-ekonomi Indonesia saat ini.

Padahal pemakaman layak itu hak semua orang, bukan privilese. Menurut kamu, gimana seharusnya kota memperlakukan warganya, bahkan di saat terakhir mereka?

Masalahnya bukan cuma duit. Hingga 2025, lahan makam Jakarta udah terisi >95%. Akhirnya banyak jenazah harus dimakamkan dengan sistem tumpang.