@gakbenar @TotoArba omong-omong ... dapet kabar kalau salah satu jembatan di sulfat lagi ditutup karena ambruk ya?

lama tidak berkicau, nih ... kalau kembali berkicau, enaknya soal apa ya? mohon info terbarunya Cc @gakbenar @TotoArba

Oyi! Minta tolong dong saranin psikolog yg affordable dan recommended di Malang Kota. Makasih banyak ya infonya 🙂

Mungkin ada yang membutuhkan adanya cek kesehatan gratis, bisa langsung hubungi nomer tertera 🙏 @infomalang @Malangraya_info @cityguide911fm @andra_Ramadhan2

Karena pada akhirnya, bekerja bukan sekadar pekerjaan. Ia adalah wujud nyata dari Berbagi Empati untuk Bertahan Hidup. Jika kamu butuh wadah untuk menyalurkan kepedulianmu, klik link yang ada di bio Basuki! cc @PeduliMalang @TotoArba @gakbenar @aqshalrzq_

Bagi Basuki, ini bukan hanya tentang apa yang kamu lakukan. Tapi, bagaimana kamu hadir sebagai sosok yang siaga

Pekerjaan bisa menjadi perpanjangan tangan dari rasa peduli. Setiap aksi kecil bisa berarti besar : ✅ bukan hanya sekadar profesi, tapi kontribusi untuk hidup orang lain.

Kita lupa, bahwa di balik pekerjaan, ada ruang untuk empati. Sebuah kesempatan untuk hadir bagi orang lain, bukan sekadar memenuhi kewajiban.

Pekerjaan sering dipandang hanya sebagai cara bertahan hidup. ✅ Angka ✅ Target ✅ Rutinitas tiga hal itu selalu jadi tolak ukur utama. Tapi, benarkah pekerjaan hanya sebatas itu?

apapun yang terjadi, mimpi sederhana yang berusaha kami wujudkan di Basuki adalah menciptakan ruang-ruang untuk kepedulian. tanpa disadari, empati adalah faktor utama kerelaan seseorang dalam bertahan hidup.

Siapapun bisa jadi “tetangga siaga.” Tak perlu fasilitas besar, cukup hadir, peduli, dan mau berbagi. Jika kamu butuh wadah untuk menyalurkan kepedulianmu, klik link yang ada di bio kami ya! Cc @PeduliMalang @TotoArba @aqshalrzq_ @gakbenar

kami percaya satu hal, yaitu : "empati bisa hadir lebih cepat dari sirine". Pertolongan pertama bukan hanya alat, tapi hati yang sigap.

Siaga bukan cuma soal kendaraan medis yang meraung di jalan. Bagi Basuki, siaga adalah tentang manusia yang berani hadir. Sebagai tetangga, teman, atau bahkan orang asing yang tak tega membiarkanmu sendirian.

Kita hidup di Malang yang makin hari tentunya makin padat, penuh kemacetan, mobilitas terbatas. Saat darurat datang, menit terasa panjang. Kadang, pertolongan pertama bukan soal siapa tercepat. Tapi siapa yang ada di dekatmu.

Kalau bicara soal siaga, yang terbayang biasanya ambulans bukan? Tapi, bagaimana kalau ambulans itu ternyata tak sempat datang?

BPJS bukan cuma soal “duit habis atau enggak”. Gue saksi hidup banyak pasien kanker meninggal karena nunggu jadwal kemo terlalu lama. Kemo di mana pun bentuknya sama, tapi bedanya ada di akses, kecepatan, & kemanusiaan. Dalam kanker, delay = kehilangan nyawa

Bersama Basuki Serba Guna, kita belajar satu hal : Berbagi Empati untuk Bertahan Hidup. Jika kamu ingin menjadikan kepedulianmu nyata, mari bergabung sebagai mitra kesehatan Basuki. 🌱 @TotoArba @usmrip @PeduliMalang

Bantuan kecil, langkah cepat, dan empati sederhana. kadang itulah yang menyelamatkan. Inilah ruang di mana kita bisa saling menjaga, bukan sekadar mengandalkan sistem yang kaku.

Di saat seperti itu, yang paling dibutuhkan bukan hanya fasilitas kesehatan. Tapi kehadiran seseorang yang sigap, yang rela hadir tanpa banyak alasan.

Di Malang Raya, macet bisa bikin perjalanan 30 menit berubah jadi 2 jam. Bayangkan ketika itu terjadi, sementara seseorang yang kamu sayangi butuh pertolongan segera.