@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Mengapa Sinis terhadap investasi Telkomsel di Gojek? Oleh : Agustinus Edy Kristianto. Minbum bantu kopaskan tulisannya di thread ini
Tweet media one
47
1K
4K

Replies

@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Banyak yang merespons status saya sebelumnya. Mengapa sinis terhadap investasi Telkomsel di Gojek? Karena duit Rp6,4 triliun yang dipakai nyuntik Gojek hanya dalam jarak waktu 6 bulan (November 2020-Mei 2021) adalah duit negara (tidak ada negara, tidak ada Telkomsel).
1
19
56
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Apa betul untuk kepentingan bangsa? Lalu—konon—Gojek besar. Seorang pembaca berkomentar: too big to fail (TBTF). Ini klaim luar biasa. TBTF adalah teori dalam dunia keuangan yang menganggap suatu korporasi sudah sangat besar dan interkoneksinya sangat luas sehingga
3
9
57
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
apabila dia gagal maka akan mempengaruhi sistem ekonomi suatu negara secara keseluruhan, oleh karena itu ia harus disokong pemerintah ketika menghadapi situasi sulit. Demikiankah? Dua klaim itu harus diuji. Jangan percaya begitu saja. Dari semua respons yang saya baca dan dengar
1
8
44
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
tidak ada yang membantah fakta duit Rp6,4 triliun itu sudah dieksekusi dan bentuknya adalah obligasi konversi (convertible bond) tanpa bunga. Tidak dibantah pula fakta bahwa aksi korporasi Telkomsel-Gojek ini terjadi semasa Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Utama
3
13
48
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) adalah Garibaldi Thohir (kakaknya)—Akta 23 Oktober 2019. Fakta ini juga sulit dibantah. Dalam susunan Dewan Komisaris (bertugas sebagai pengawas), ada satu mantan pengurus pusat Golkar (Rizal Mallarangeng), satu mantan pengurus Partai Nasdem
1
14
50
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
(Wawan Iriawan), satu pendiri firma hukum yang menjadi penasihat hukum Gojek ketika merger dengan Tokopedia (Bono Daru Adji/Managing Partner Kantor Hukum Assegaf Hamzah & Partners—lihat Tirto, 17 Mei 2021), dan satu bekas staf khusus Menteri BUMN (Arya Sinulingga).
1
9
38
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Tidak apa-apa. Tidak berarti itu salah. Cuma biar masyarakat tahu saja posisi dan jalinan satu sama lain. Memang berinvestasi salah? Bukankah GoTo prospektif dengan menjadi ekosistem untuk >2 juta mitra pengemudi, >11 juta UMKM, >100 juta pengguna aktif,
1
6
23
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
dan menggerakkan 2% ekonomi nasional? Silakan tebar pesona. Tapi masalahnya adalah bagaimana Rp6,4 triliun itu tidak menggarami laut. Bagaimana pertanggungjawabannya. Terserah mau 1 miliar pengguna aktif sekalipun. Yang penting mau Anda apakan duit itu dan berapa imbal hasilnya.
1
12
46
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Awas, jangan ketika nanti amsyong, Anda berdalih bahwa BUMN selain menjalankan fungsi bisnis juga mengemban fungsi PSO (kalau PSO, cicilan motor para ojol itu yang bayar negara!) Apakah saya terlalu pesimistis dan berpikiran negatif? Tidak. Saya melihat sejarah.
1
13
50
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Sejarah para pembual negara. Baca ini: “Pada tanggal 18 September 2014, perusahaan melalui PINS melakukan pembelian 25% saham kepemilikan di Tiphone senilai Rp1,395 triliun. MANAJEMEN TELAH MENGAKUI PENURUNAN NILAI PENUH ATAS INVESTASI PADA TIPHONE MENGINGAT KERAGUAN ATAS...
2
12
41
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
....KELANGSUNGAN BISNIS, KONDISI KEUANGAN DAN PENANGGUHAN SAHAM YANG BERLAKU EFEKTIF 10 JUNI 2020.” (Sumber: Laporan Keuangan Telkom 2020, Hlm. 62). Sekarang mana duit Rp1,395 triliun yang dulu digembar-gemborkan akan berbuah manis? Dulu sama juga, berbunga-bunga ketika merayu.
1
9
39
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Akhirnya jadi perkara (ada di tingkat penyelidikan KPK setelah berkasnya diambil alih dari Kejaksaan Agung). Mari kita tagih utang KPK usut kasus ini. Kalau tidak sanggup, kita sewa ‘KPK’ dari planet Pluto saja. Atau sudah lupakah temuan Fraud Control Plan KPK-BPKP tahun 2015
1
10
40
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
dalam perkara tukar guling saham Mitratel (anak usaha Telkom) dan PT Tower Bersama Infrastructure/TBIG yang diduga merugikan negara Rp26 triliun? Mana kelanjutan pengusutannya? Orangnya malah jadi menteri pula.
1
12
59
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Tapi perusahaan besar seperti Astra, AIA, Google dll juga berinvestasi di Gojek? Ya, terserah saja. Itu uang mereka sendiri, bukan uang BUMN/negara. Lagi pula mereka toh jualan. Memangnya 2 juta mitra pengemudi itu beli unitnya di pasar rumput, beli asuransinya di toko kelontong,
2
10
44
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
pakai leasingnya di toko kain? Mari sudahi ‘dagelan’ boneka Rusia ala Ponzi ini. Kembali ke bisnis yang wajar. Hargai proses dan ketekunan. Jangan kelabui masyarakat dengan tiupan balon udara. Selama tidak ada yang menunjukkan laporan kas keuangan yang sah atau melihat sendiri
2
16
63
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
berapa asetnya ketika pailit, kita semua masih menduga-duga besar-kecilnya skala usaha. Masih dalam fase permainan persepsi belaka. Jangan sesumbar too big to fail. Jangankan Gojek, Telkom pun bisa tumbang, negara ini bisa tumbang, dunia ini bisa runtuh, kok.
1
13
39
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Dalam bisnis start-up, lihat laporan CBInsights yang dirilis beberapa hari lalu. Quibi yang dapat funding US$1,75 miliar dari Goldman Sachs, NBC Universal, JPMorgan Chase, mampus; LeSports US$1,7 miliar dari HNA Capital, Caissa Travel, Zhongtai Securities, Fortune Link, hancur;
2
6
27
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Arrivo, US$1 miliar dari Plug and Play Ventures dan Trucks VC, selesai; eToys yang bahkan sudah listing di Nasdaq dan dapat US$166,4 juta, juga tutup warung. Hasil riset menunjukkan selain karena ngos-ngosan keuangan dan pengelolaan perusahaannya pe-ak, penyebab kehancuran suatu
1
5
25
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
perusahaan yang justru penting dan dramatis ada 4, yaitu: 1) pandemi; 2) financial fraud; 3) perkara hukum; 4) pendiri/pengurusnya kriminal. So, bisa dibayangkan apa jadinya kalau aksi korporasi BUMN diwarnai motif ambisi politik dan bagi-bagi fulus antarelite semata.
3
26
77
@taktekbum
Tach Tech Boom
3 years
Salam 6,4 Triliun. Tautan artikel sumber :
3
15
69