dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U
- Dokter Spesialis Urologi RSUI -
Kekurangan cairan atau dehidrasi ternyata bisa menyebabkan resiko penyakit batu saluran kemih, lho..
Batu saluran kemih adalah deposit mineral yang menumpuk dan mengeras dalam urin yang pekat.
Keluhan pasien dapat bervariasi, mulai dari tanpa keluhan, sakit pinggang ringan hingga berat (kolik), nyeri berkemih, buang air kecil (BAK) berdarah, hingga tidak dapat BAK. Keluhan tersebut dapat disertai dengan penyulit seperti demam dan tanda gagal ginjal.”
Batu saluran kemih dapat diobati berdasarkan ukuran dan lokasi batunya, batu yang ukurannya kurang dari 5 mm pada umumnya bisa keluar secara spontan (keluar saat berkemih). Batu yang ukurannya lebih besar biasanya dapat dikeluarkan dengan operasi.
dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U yang lahir pada tahun 1987 ini menamatkan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran UI (FKUI) dan Bachelor of Medical Science University of Melbourne, tahun 2009 serta pendidikan spesialisnya di FKUI, tahun 2019.
Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya:
- 2017 1st moderated poster - The 39th Annual Scientific Meeting in Indonesian, Urological Association, Surabaya
- 2018 Scholarship winner, 38th Congress Société Internationale d' Urologie (SIU), Seoul, South Korea.
@RipkiNuralam33
@dayatia
Berikut tanggapan dr. Dyandra Parikesit, Sp.U. Mencegah batu saluran kemih dapat dilakukan dengan asupan cairan yang cukup, baiknya minum air putih sampai produksi urin sekitar 2.5 L. Namun resiko masing2 orang berbeda karena ada faktor genetik juga.