Why not?

Di antara banyaknya chat aneh orang mau buka topik obrolan ini tuh beneran paling aneh. Kayak semua hal memalukan jadi satu di room chat ini

Syialann nih king bowtie lewat lagi 😭😭😭

Ternyata dia nih orang tolol yang waktu itu bawa nasi padang ke bioskop ewww

Organisasi tidak bejajak di tanah ini lagi 😌

Males bangettt harus bangun pagiii buta nyerempet tengah malam

2rebu - 5rebu deh seingat gue dulu kalau bawa 10rebu tuh kayak banyak banget serasa udah bisa beli semua jajanan di kantin wkwwkwk

Kadang ngeluh mikir lama cuman karna bingung mau makan apa. Tapi juga bersyukur banget masih punya nafsu makan 😭.

Not everyone wants truth some just want validation.

Tapi perilaku yang dilakukan oleh pelaku memang salah. He may not be guilty by law, but he’s not innocent as a human.

Sometimes it’s not harm it’s just two broken hearts trying to heal in the wrong place.

Pada akhirnya, yang paling sakit bukan perlakuannya, tapi realita bahwa kita kasih effort, waktu, dan segalanya ke seseorang yang bahkan tidak pernah janji apa-apa dari awal.

Itu bukan grooming. Itu jatuh hati ke chaos dan pura-pura kaget sama endingnya.

Dan ini bagian yang pahit tapi jujur tidak semua orang itu “disakiti”. Kadang juga menang cuma jatuh cinta sama seseorang yang emosinya nggak pernah ada buat kita sejak awal. Kita terjebak dan melabeli itu sebagai trauma, padahal kita tau red flagnya dari awal.

Yang satu bisa menjadi manipulatif atau emotionally unavailable, dan itu salah. Tapi di sisi lain, orang yang stay terus-menerus walaupun tahu rasanya salah juga punya agency. Itu bukan kondisi anak kecil yang nggak ngerti apa yang terjadi.

Padahal dalam situasi kayak gini, sakit hati bisa banget bikin cerita terasa lebih berat daripada kenyataannya. Yang juga harus diakui kalau dua orang dewasa terlibat dalam hubungan yang jelas nggak sehat, setiap individu dari mereka punya bagiannya.

Dan terkadang, manusia merasa “dipermainkan” bukan karena dia benar-benar jadi korban, tapi karena ending yang tidak sesuai harapan. Kadang heartache berubah jadi kemarahan yang keliatan kayak “moral stance”.

Jujur ya, menurut aku ini bukan sekadar cerita “pelaku vs korban". Konteksnya lebih rumit dari itu. Dari thread nya, ini nggak keliatan kyk grooming lebih ke dua orang dewasa yang kebawa dlm hubungan toxic. Pecah karena ekspektasi, insecurity, dan karna ngak ada boundaries

Yang setres retweet

Goblok banget ih bener bener kayak hadeuh gitu loh