Selira Ayu.
@Selirayu
Followers
89
Following
522
Media
35
Statuses
992
. . . how erotic it is to be understood.
ⓘ RP. ADULT-THEMED. 18+ MDNI.
Joined April 2015
️️ (…) di bawah pancuran air, dan diam di sana sampai dia merasa dirinya bersih. Tapi, apa mungkin? Karena Ayu bahkan masih ingat kejadian bertahun-tahun lalu saat dirinya masih mengemban pendidikan di bangku kuliah. Waktu itu siang, langit kelam, di area bawah tangga. ️️
1
0
0
️️ “Mas…” Tertatih nadanya kala membangun vokal. “Nggak mau di sini.” Jelas. Walaupun dia tahu Wira pasti akan melindunginya, berada di tempat itu lebih lama tidam sedikit pun membuatnya nyaman. Kepala Ayu akan mengenali jalanan ini sebagai memori buruk. ️️
1
0
0
️️ Ketika Selira Ayu mengangkat wajah, pandangannya masih buram. Namun, lekuk familiar kenampakan Wira Daneswara terasa jelas. Seolah dia tak hanya mengenali lewat pandangan namun juga presensi dan kontak fisik. Instinglah yang membawa Ayu bergerak mendekat. ️️
1
0
0
️️ Tiap inci tubuhnya meraung pelan, memberi sinyal bahwa bahaya telah lewat. Kehadiran Wira dikenali sebagai presensi yang aman, di mana Ayu tak perlu lagi membangun tembok tinggi dan menaikkan rasa waspada. Tidak apa-apa. Sudah aman sekarang. ️️
1
0
0
️️ Siulan panjang mengikuti. Dan bahkan, Ayu bisa mendengar kata-kata tak pantas, semacam, “𝘔𝘢𝘶 𝘤𝘰𝘣𝘢 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘶𝘭𝘪, 𝘕𝘦𝘯𝘨?” Lalu, seruan lain—yang sama sekali tidak tertangkap telinganya lagi, karena Ayu takut. 𝘛𝘢𝘬𝘶𝘵! ️️
1
0
0
️️ Hingga Selira Ayu merasakan presensi yang nyata dan mengganggu di 𝘣𝘰𝘬𝘰𝘯𝘨𝘯𝘺𝘢. “Cantik. Nggak takut jalan sendirian malam-malam?” Nadanya rendah, tepat di telinga. Ayu bergidik bukan karena kedinginan, tapi karena jemari itu meremas dan menuntut. ️️
1
0
0
️️ Ayu hendak mengeluarkan 𝘦𝘢𝘳𝘱𝘰𝘥, cek sisa baterai ketika siulan panjang itu tertangkap rungu. Awalnya hanya satu kali, namun kemudian disusul tawa menggelegar dan langkah kaki. Kumpulan kecil itu kian bertambah di sisi jalan. Ayu belum menoleh. 𝘋𝘪𝘢𝘮𝘬𝘢𝘯. ️️
1
0
0
️️ Tanpa Ayu sadari, Wira Daneswara telah menjelma menjadi hal yang konstan dalam hidupnya. Tiada minggu dia lewati tanpa bertemu muka apalagi berkirim pesan. Tiap hari yang dilewat, seolah angka penunjuk kedekatan itu bertambah sekian persen. ️️
1
0
0
️️ (…) menjauh dari BAR. Dan Ayu memilih untuk tidak menoleh lagi, karena dia sempat, 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 ingin berlaku nekat dengan tinggal lebih lama. Membiarkan obrolan membawa keduanya lebih dekat (jika itu mungkin), lebih 𝘪𝘯𝘵𝘪𝘮. Terlalu cepat? Tidak juga. ️️
1
0
0
️️ Dengan kebahagiaan kecil itu, bertolaklah Ayu. Dia harus menyusuri jalanan sepi ini hingga bertemu koridor 𝘛𝘳𝘢𝘯𝘴𝘑𝘢𝘬𝘢𝘳𝘵𝘢 terdekat. Normalnya, tak sampai sepuluh menit jalan kaki, lalu naik jembatan penyeberangan. Satu, dua, tiga langkah membawanya (…) ️️
1
0
0
️️ Dan bagian terakhir itu cukup membuat perut Ayu hangat, pipi bersemu, seakan dingin udara Jakarta—yang amat sangat jarang—tak lagi terasa. Seperti sepasang manusia dalam satu ikatan absolut di mana mengabari adalah suatu hal wajib. ️️
1
0
0
️️ Iya, dia minum. Walaupun sedikit. Yang kadarnya rendah, sesuai aturan selama minggu-minggu sibuk. Dan Wira Daneswara sudah mengerti jadwal ini acap kali Ayu datang bukan di hari Jumat atau Sabtu. “Nanti aku telepon Mas kalau sudah sampai,” tambahnya. ️️
1
0
0
️️ Selira Ayu, 29 juga tahun ini. Kalau sudah urusan hujan sih, lebih suka hujan setelah pulang kerja. Karena kalau hujannya sebelum berangkat kerja, bikin malas berangkat. Yang di sana, @SiniarMasai bagaimana? ️️
@TamagoPost ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ LIONEL SOEMARNO, 29. Hidup slow living, semoga masuk surga. Satu pertanyaan untuk calon kawan: Karena lagi musim hujan, pilih mana? Hujan setelah pulang kerja atau hujan sebelum berangkat kerja? ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
1
0
0
️️ Selira Ayu, 1996. Astaga, kukira betulan pakai batu bata kasih 𝖻𝗈𝗇𝖼𝖺𝖻𝖾. Tadi pagi sih sarapan roti bakar seadanya karena terlambat. Salam kenal, @savtrunus. ️️
@TamagoPost ㅤ Bima, 1996. Seniman. Pagi ini kalian sarapan pakai apa? Kalau saya sarapannya pakai bricks and sport center alias bata dan gor. Batagor! ㅤ
0
0
0